Blue Lock Menangkan Kodansha Manga Award 2021 Kategori Shonen

Kodansha Manga Award 2021 telah dilaksanakan, dan beberapa nama pemenang menjadi daya tarik tersendiri.
Pemenang Kodansha Manga Award 2021 antara lain untuk Shonen adalah Blue Lock, untuk Shojo adalah A Condition Called Love, dan kategori umum adalah Yuria-sensei no Akai Ito.
Kodansha Manga Award

Kodansha Manga Award adalah penghargaan tahunan untuk manga yang terbit pada tahun sebelumnya. Penghargaan ini disponsori oleh penerbit Kodansha.
Saat ini Kodansha Manga Award terdapat dalam empat kategori yaitu anak-anak, shōnen, shōjo, dan umum. Penghargaan ini dimulai tahun 1977 dengan hanya ada kategori untuk shōnen dan shōjo. Penghargaan untuk kategori umum muncul pada tahun 1982, dan untuk kategori anak-anak muncul tahun 2003.
Kodansha Manga Award khususnya kategori shōnen menjadi bergengsi karena biasanya memunculkan judul-judul yang terbaru saat itu yang nantinya akan melejit popularitasnya. Misalnya saja Kodansha Manga Award kategori shōnen pernah memunculkan nama Ironfist Chinmi (1987), Hajime no Ippo (1991), Attack on Titan (2011), dan lainnya.
Munculnya nama Blue Lock untuk Kodansha Manga Award kategori shōnen 2021 bisa jadi petanda bahwa manga sepak bola ini akan melejit di kemudian hari.
Blue Lock

Blue Lock ditulis oleh Muneyuki Kaneshiro dan diilustrasikan oleh Yusuke Nomura. Serial ini dimulai di Majalah Weekly Shonenen Kodansha pada 1 Agustus 2018.
Kodansha lalu mengumpulkan bab-babnya menjadi volume tankōbon individu. Volume pertama dirilis pada 16 November 2018. Pada 17 Mei 2021, manga ini telah menerbitkan empat belas volume.
Blue Lock adalah sebuah manga sepak bola namun bernuansa survival. Hal ini dikarenakan manga ini menekankan kompetisi antar personal di antara karakternya untuk terpilih menjadi striker terbaik Jepang.
Survival Soccer

Tersingkir dari Piala Dunia FIFA 2018, Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) memulai program pencarian pemain-pemain sekolah menengah atas yang akan memulai pelatihan dalam rangka persiapan menyongsong Piala Dunia FIFA 2022. Namun program Blue Lock ini ditekankan untuk mencari bibit penyerang terbaik Jepang, bahkan mengincar kelas dunia.
Blue Lock lalu mengundang ratusan penyerang seusia sekolah menengah atas, dan mereka diberitahukan untuk meninggalkan kompetisi yang sedang mereka jalani untuk menjalani pelatihan tertutup. Konon pelatihan ini bersifat survival dimana karier sepak bola Jepang mereka dipertaruhkan.
Namun di pertengahan program, JFA merasa Blue Lock terlalu menghamburkan anggaran tanpa hasil. Untuk itu Blue Lock ditantang melawan tim nasional Jepang U-20 dengan pertaruhan jika kalah, Blue Lock dibubarkan. Sebaliknya jika menang, pemain Blue Lock akan terpilih menjadi pemain tim nasional Jepang U-20.
sumber: kodansha.co.jp