Gara-gara My Dress-Up Darling, Penjualan Boneka Hina Meroket
Popularitas anime My Dress-Up Darling tak hanya berpengaruh pada anime dan manga-nya, namun juga berdampak pada industri boneka hina di Jepang. Pengrajin boneka hina generasi ketiga Keisho Suzuki melaporkan bahwa ia merasakan kenaikan penjualan karya-karyanya.
Suzuki yang merupakan inspirasi untuk karakter utama Wakana Gojo di manga dan anime-nya ini menyebutkan bahwa semua 300 set boneka hina seri Bell’s Kiss produksinya telah terjual habis saat episode ke-4 animenya tayang di TV.
Boneka hina atau hinaningyo adalah boneka yang biasanya digunakan untuk perayaan hinamatsuri. Hinamatsuri diadakan setiap tanggal 3 Maret untuk mendoakan pertumbuhan anak perempuan.
Bagaimana pengrajin boneka hina turut mengembangkan serial My Dress-Up Darling
Kurang lebih satu tahun sebelum manga My Dress-Up Darling terbit tahun 2018, mangaka Shinichi Fukuda mendekati Keisho Suzuki untuk menjadikan dirinya sebagai model atau inspirasi untuk karakter Wakana Gojo.
Suzuki kemudian memberikan tur studionya kepada Fukuda, dan menjawab beberapa pertanyaan seputar boneka hina. Pada akhirnya, Suzuki memberikan restu kepada manga Dress-Up Darling karena menurutnya aspek pembuatan boneka di manga itu terlihat sangat otentik.
Keisho Suzuki yang telah menciptakan boneka hina sejak usia 26 tahun, mampu memproduksi 40 ribu boneka setiap tahunnya. Ia mengadopsi teknik modern dengan desain kekinian dan ukuran ringkas. Meskipun tekniknya menggebrak tradisi, Suzuki mampu menjual boneka hina dengan volume cukup tinggi di pasar yang non kompetitif.
Suzuki berharap karyanya yang tercurahkan di anime My Dress-Up Darling bisa membuat lebih banyak orang tertarik dengan boneka hina. “Saya ingin terus membuat boneka yang membuat orang kagum dan berpikir, ‘Boneka ini saking cantiknya bisa masuk ke dalam anime,” ujar Suzuki.
My Dress-Up Darling bisa ditonton secara gratis di Bilibili dan iQiyi dengan subtitle berbahasa Indonesia.
Sumber: Anime News Network
