Hah? Dubber Dragon Ball Amerika Pernah Pingsan saat Mengisi Suara Son Goku

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa tidak ada manusia yang bisa berteriak selama 10 menit atau lebih. Selain merusak vocal chord, kalian juga bisa kehabisan oksigen lalu jatuh pingsan. Setidaknya itu lah yang dialami oleh dubber Son Goku di Dragon Ball asal Amerika ini.
Kita tahu sendiri bahwa Dragon Ball menganut salah satu hukum kekal animasi, yaitu semakin kencang dan lama kalian berteriak maka akan semakin kalian bertambah kuat.
Ada rumor yang mengatakan bahwa sang dubber kawakan yaitu Sean Schemmel pernah pingsan saat dia melakukan teriakan power up dari Son Goku waktu berubah ke SS3 atau Super Saiyan 3.
Namun Sean Schemmel dengan tegas membantah rumor tersebut, dia mengatakan bahwa dirinya tidak pernah pingsan saat rekaman untuk Dragon Ball Z itu berlangsung.
Awal Mula Rumor

Rumor ini terjadi saat Sean melakukan dubbing untuk Son Goku yang berubah menjadi SS3 di Buu Arc. Goku mendorong limitasi yang dia punya untuk berubah ke wujud yang lebih kuat dari SS2. Saat melakukan itu Goku berteriak sangat hebat hingga seluruh planet bumi bergoncang.
Teriakan yang berlangsung cukup lama tersebut terdengar seperti melukai dan merobek vocal chord dari Sean. Kemudian terdengar rumor yang berasal dari studio FUNimations bahwa Sean sampai pingsan karena hal tersebut. Akan tetapi hal itu dibantah dirinya.
Yang Sebenarnya Terjadi

Pada saat Comic-con London 2012, Sean akhirnya buka suara terkait hal ini. Dia memberikan klarifikasinya soal dia pingsan saat melakukan tugasnya.
“Kejadiannya seperti ini, aku tidak pernah pingsan saat melakukan dubbing di serial Dragon Ball Z, tapi aku pingsan saat aku melakukannya di Dragon Ball GT. Dan aku pingsan saat adegan goku berubah ke Super Saiyan 4, karena pada saat itu aku tengah lelah.” Ungkap Sean.
“Aku bekerja terus menerus tanpa memperhatikan pola tidurku. Aku juga salah memperhitungkan jumlah oksigen yang aku butuhkan saat melakukan hal tersebut.” Tutupnya.
Well, pekerjaan sebagai seorang dubber atau seiyu memang bukan perkara mudah. Selain harus menjaga kualitas suara, seorang dubber juga dituntut untuk selalu menjaga tubuh agar tetap prima.