7 Easter Egg Anime Devil May Cry Netflix yang Bikin Kangen

- Catchphrase ikonik Dante "Jackpot" muncul di episode pertama, memberi nostalgia bagi penggemar lama.
- Dante's Dance Moves diadaptasi dengan twist lucu dalam anime, menunjukkan kesetiaan terhadap game.
- Referensi ke game Capcom lainnya, seperti Street Fighter 2 dan Mega Man, memperkaya dunia Devil May Cry.
Netflix berhasil menghidupkan kembali sensasi Devil May Cry lewat adaptasi anime-nya. Selain aksi seru dan gaya stylish khas Dante, seri ini juga dipenuhi dengan referensi tersembunyi yang membuat penggemar veteran senyum-senyum sendiri.
Mulai dari catchphrase legendaris, referensi ke game Capcom lainnya, hingga sindiran politik yang halus, anime ini menyimpan banyak kejutan. Berikut deretan Easter Egg tersembunyi dalam anime Devil May Cry yang tidak hanya bikin nostalgia, tapi juga menambah dalamnya dunia sang pemburu iblis.
1. Jackpot!

Catchphrase ikonik Dante “Jackpot” langsung muncul di episode pertama ketika ia menghabisi tiga iblis kerangka dengan satu tembakan pamungkas. Dalam game, kata ini sering ia ucapkan saat menyelesaikan pertarungan penting, bahkan sampai diukir di pelurunya!
Dalam anime, Dante juga beberapa kali mengucapkannya, termasuk saat ia tanpa sengaja terjebak di truk milik Darkcom. Puncak nostalgia datang di episode terakhir ketika Lady meneriakkan “Jackpot!” sambil menghantam titik lemah White Rabbit. Momen ini menjadi referensi klasik bagi penggemar lama seri Devil May Cry.
2. Dante’s Dance Moves

Dalam Devil May Cry 5, Dante punya gerakan menari konyol ala Michael Jackson saat mengenakan topi—sebuah fitur kocak sekaligus badass. Anime versi Netflix menyelipkan homage halus ke momen itu, tapi dengan twist lucu: Dante sedang bermain game dansa di ruang tamunya, mirip Dance Dance Revolution. Menariknya, ini adalah game buatan Konami, bukan Capcom.
Ini menunjukkan bahwa Dante versi anime tetap pecinta game sejati, tak peduli siapa developernya dan membuat referensi ini terasa segar sekaligus menggelitik bagi yang sadar akan sejarahnya.
3. Ryu Vs M. Bison

Di episode dua, saat Dante bertarung melawan para tentara bayaran, salah satu dari mereka secara tak sengaja menyalakan arcade di kantornya. Di layar, kita bisa melihat Ken dari Street Fighter 2 melayangkan Shoryuken ke M. Bison.
Yang menarik, Bison memakai setelan gelap, berbeda dari merah khasnya. Meski perbedaan warna ini belum dijelaskan, ini tetap jadi referensi manis ke sesama waralaba Capcom. Penempatan adegan ini pun terasa natural, menunjukkan bahwa dunia Devil May Cry berbagi semesta dengan game-game Capcom lainnya.
4. Patung Mega Man

Di awal episode tiga, saat Lady dan timnya membawa Dante dan Enzo pergi, kamera memperlihatkan dashboard truk mereka yang dihiasi patung Mega Man versi klasik.
Wujudnya mirip Amiibo edisi khusus dari Mega Man 11. Meski tampil sekilas, patung ini jadi simbol nostalgia dan penghargaan pada sejarah panjang Capcom. Apalagi, belum ada game Mega Man baru sejak koleksi terakhir rilis tahun 2023. Referensi ini terasa seperti salam kilat dari Mega Man—cepat, diam-diam, dan tepat sasaran.
5. Operasi Raccoon City

Saat terjebak di truk, Enzo menyebut nama “Raccoon City”, kota ikonik dari Resident Evil. Bagi penggemar Capcom sejati, ini langsung membangkitkan memori akan Leon, Claire, dan teror zombie.
Apakah Dante pernah beraksi di sana? Sayangnya tidak dijelaskan lebih lanjut, tapi cukup untuk memancing imajinasi liar para fans. Dengan Netflix pernah membuat seri Resident Evil (meski gagal lanjut ke musim kedua), banyak yang berharap akan ada crossover di masa depan, mungkin Dante dan Leon melawan iblis dan zombie bersama?
6. Kemunculan Lucia

Lucia, karakter yang hanya tampil di Devil May Cry 2, kembali muncul dalam anime—meskipun tanpa dialog. Ia muncul di episode pertama saat para pemburu iblis dikumpulkan. Walau hanya cameo, ini tetap kejutan menyenangkan bagi penggemar lama.
Lucia sebelumnya sempat disebut dalam novel prekuel Devil May Cry 5: Before the Nightmare, tapi tak pernah muncul langsung. Meski minim peran, kehadirannya memberi harapan bahwa anime ini bisa mengangkat kembali karakter terlupakan dari masa lalu Devil May Cry.
7. Tema Perang Melawan Teror

Presiden Hopper dalam anime mengenakan topi koboi besar dan memiliki aksen selatan yang kental, mirip dengan Presiden George W. Bush. Wakilnya, William Baines, digambarkan lebih berkuasa, seperti sindiran terhadap Dick Cheney.
Nuansa politik ini semakin terasa lewat simbol warna merah dan biru yang sering muncul, dari pakaian Dante dan Darkcom, hingga langit di episode terakhir.
Bahkan warna putih rambut Dante dan Vergil seolah melengkapi bendera Amerika. Secara simbolis, musim pertama ini bisa ditafsirkan sebagai alegori dari perang melawan teror pasca-9/11, dengan iblis sebagai metafora teroris.