Episode Star Wars Visions, Diurut Sampai yang Terbaik!

Akakiri punya visual yang cukup menarik dan sedikit memutar konsep Star Wars; dimana karakter droid ala C3PO-R2D2 yang menjadi comic relief diganti menjadi manusia bernama Senshuu dan Kamahachi.

Setelah menonton Akakiri, mungkin kita memikirkan seperti apa inti dari kisah ini. Namun, segmen yang satu ini benar-benar merepresentasikan momen tergelap dari Star Wars, seperti pada Empire Strikes Back atau Revenge of the Sith.

The Elder adalah sisi lain dari sebuah koin yang bernama Trigger. Segmen ini menampilkan ekspertise studio ini untuk membawakan cerita yang lebih kalem, namun tidak menyia-nyiakan aspek animasinya.

Kisahnya memang kelewat sederhana, namun hal itu jadi kekuatannya sehingga bisa dengan nyaman masuk ke dalam lore inti Star Wars tanpa kelihatan mencolok.

Keluarga jadi salah satu tema penting dalam Star Wars, yang juga jadi tema utama di Lop and Ocho. Fokus utamanya adalah hubungan aantara dua saudari Ocho yang bergabung dengan Empire, serta Lepi bernama Lop yang diadopsi keluarganya.

Menonton Lop and Ocho, kita bisa merasakan ada harapan yang tersisa di akhir segmen ini. Meski demikian, kesan keseluruhan yang ditampilkan justru membuat kita merasa sedih dengan konklusi dari hubungan Lop dan Ocho.

T0-B1 mengeluarkan imajinasi dan obsesi khas anak kecil ke dalam dunia Star Wars. Kita akan dibawa menyelami petualangan droid bernama T0-B1 yang membayangkan dirinya sebagai seorang ksatria Jedi.

Segmen ini menampilkan Star Wars dalam kacamata anak-anak, yang melihat dunia sebagai hal yang biner. Hitam dan putih, Jedi dan Sith. Kepolosan T0-B1 bisa membuat kita tersenyum manis.

Tatooine Rhapsody jadi satu-satunya segmen yang terang-terangan menampilkan karakter ikonik Star Wars seperti Boba Fett dan Jabba the Hutt. Meski begitu, fokus utama segmen ini bukan pada kedua orang itu.

Tatooine Rhapsody menampilkan petualangan menyenangkan dari kelompok band yang mencoba tenar. Mereka bersatu di dalam perjalanan menentang takdir mereka.

Segmen ini menampilkan bagaimana sebuah dunia yang kelihatan asing dalam lore Star Wars masih berbagi konsep yang sama. Asu, Haru, dan warga kampung lainnya tak tahu apa itu Force, namun Magina yang mereka kenal sebenarnya adalah Force itu sendiri.

The Village Bride memiliki nuansa yang menenangkan, tapi juga tidak terlalu melupakan segmen aksinya yang cukup keren.

Ini adalah apa yang banyak orang bayangkan soal animasi garapan Trigger. Gaya outlandish ala-ala Kill la Kill dan Promare menjadikan The Twins perandaian bagaimana jika Star Wars dijadikan anime shonen.

Dari awal sampai akhir, The Twins memiliki aksi non stop dengan animasi yang gila, tanpa melupakan esensi dari Star Wars itu sendiri.

Star Wars memiliki banyak pengaruh Jepang, dan The Duel menjadi salah satu segmen yang benar-benar menonjolkan hal tersebut. The Duel dirancang sebagai homage untuk film samurai karya Akira Kurosawa, seperti Yojimbo misalnya.

Segmen ini memiliki animasi 3D yang dirancang agar terlihat seperti animasi 2D dan memiliki feel hitam-putih ala film-film Kurosawa. Twist menarik di dalamnya membuat segmen ini sangat solid untuk membuka Star Wars Visions. 

The Ninth Jedi memiliki keistimewaan sendiri karena punya runtime lebih panjang (kasarnya dua segmen digabung jadi satu). Biar begitu, keistimewaan ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan segmen yang benar-benar solid.

Menggabungkan banyak elemen genre seperti petualangan hingga misteri, The Ninth Jedi jadi sebuah segmen yang sangat intriguing dan juga mendebarkan.

Dari 9 segmen Star Wars Visions di atas, manakah yang jadi favorit kamu?