Dalam dunia Solo Leveling, para Monarch adalah entitas yang sangat kuat, tetapi tidak semua bertahan hingga akhir. Salah satu yang gugur lebih awal adalah Baran, Monarch of White Flames dan King of Demons.
Ia menjadi salah satu musuh penting dalam perjalanan Ashborn dan Sung Jinwoo. Berikut tujuh fakta Baran paling menarik, mulai dari pengkhianatannya terhadap Ashborn hingga kekuatannya yang luar biasa dalam pertempuran.
Baran adalah salah satu Monarch yang ikut serta dalam perang melawan para Rulers sejak zaman kuno. Ia setia kepada Absolute Being dan bertarung bersama sesama Monarch demi menjatuhkan para Rulers yang dianggap sebagai ancaman bagi eksistensi mereka.
Awalnya, Baran dan Ashborn berada di pihak yang sama dalam perang. Namun, karena kekuatan Ashborn yang semakin besar, Antares, pemimpin para Monarch memerintahkan Baran dan Rakan untuk menghabisinya. Baran dengan patuh menjalankan perintah ini dan mencoba membunuh Ashborn, tetapi usahanya berakhir tragis.
Dalam pertarungan melawan Ashborn, Baran dan Rakan kalah telak. Rakan melarikan diri, meninggalkan Baran yang sudah tidak berdaya. Ashborn yang marah menuntut jawaban atas pengkhianatan Baran, tetapi Baran memilih diam dan mengejeknya. Hal ini membuat Ashborn membunuhnya dengan menghancurkan tengkoraknya hanya dengan satu tangan.
Bertahun-tahun setelah kematiannya, Baran dihidupkan kembali oleh Kandiaru sebagai bos terakhir di Demon Castle. Ia memiliki kekuatan yang cukup untuk membuat Sung Jinwoo kesulitan dalam pertarungan.
Namun, berkat intervensi Esil Radiru, Jinwoo berhasil mengalahkan Baran dengan merobek lengannya dan menghajarnya hingga tewas.
Sebagai Monarch of White Flames dan King of Demons, Baran memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. Ia mampu membuat Sung Jinwoo kewalahan dalam pertarungan, menunjukkan bahwa ia adalah lawan yang tangguh, bahkan dalam versi klonnya yang kemungkinan lebih lemah dibandingkan aslinya.
Selain kekuatan fisiknya, Baran memiliki kemampuan Lightning Breath, yang memungkinkannya mengeluarkan serangan petir dari mulutnya. Serangan ini bisa melumpuhkan lawan, baik sebagai serangan area maupun serangan terfokus.
Ia juga bisa memanggil pasukan iblisnya melalui portal, menjadikannya ancaman besar dalam pertempuran.
Dibandingkan dengan Monarch lain yang memiliki peran lebih panjang, Baran adalah salah satu yang lebih cepat tumbang. Ia mati di tangan Ashborn sebelum perang besar antara Monarch dan Rulers mencapai klimaks. Meski begitu, perannya tetap berkesan sebagai salah satu Monarch yang pertama kali ditampilkan dalam cerita.
Kesimpulannya, Baran adalah karakter yang penting dalam Solo Leveling, meskipun usianya di dalam cerita relatif singkat. Dari pengkhianatannya terhadap Ashborn hingga pertarungan sengitnya dengan Sung Jinwoo, Baran meninggalkan kesan sebagai Monarch yang kuat, tetapi takdirnya telah ditentukan sejak ia memilih berkhianat.
Itulah fakta Baran yang bisa kalian ketahui. Gimana? Mengerikan bukan?