7 Fakta Buggy Delivery di One Piece yang Sukses Bikin Getar Dunia

Buggy’s Delivery adalah organisasi bayaran yang didirikan oleh Buggy si Badut Bintang, yang beroperasi di New World dengan mengirimkan tentara bayaran ke berbagai pihak yang membayar jasanya. Awalnya legal berkat statusnya sebagai Shichibukai, organisasi ini menjadi ilegal setelah sistem Shichibukai dibubarkan.

Dengan kekuatan dan koneksi yang luas, Buggy Delivery sempat menjadi monopoli di pasar perang dunia bawah sebelum akhirnya bergabung dengan Cross Guild. Berikut tujuh fakta menarik yang membuat organisasi ini mengguncang dunia One Piece.

Buggy mendirikan Buggy’s Delivery selama timeskip dengan memanfaatkan statusnya sebagai Shichibukai. Namun, modal awal organisasi ini ternyata berasal dari pinjaman Crocodile.

Saat Buggy tidak bisa membayar utangnya, Crocodile mengambil alih dan mengintegrasikan organisasi ini ke dalam Cross Guild. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Buggy terlihat beruntung, banyak keputusannya yang penuh risiko dan akhirnya membawa dampak besar.

Setelah bisnis dunia bawah milik Doflamingo runtuh, Buggy’s Delivery menjadi satu-satunya organisasi yang menyediakan jasa tentara bayaran di lautan. Ini membuatnya memiliki pengaruh besar dalam pasar perang.

Banyak pihak yang bergantung pada jasanya untuk menyewa bajak laut atau petarung kuat demi kepentingan politik maupun militer. Dominasi ini memperkuat posisi Buggy dalam dunia bajak laut sebelum akhirnya mengalami perubahan besar.

Buggy’s Delivery sempat diperkuat oleh Hajrudin dan empat raksasa lainnya dari Elbaph, yang menjadi mercenary kelas S dengan penghasilan tertinggi.

Namun, mereka kemudian keluar untuk membentuk kembali Giant Warrior Pirates dan bergabung dengan armada Straw Hat. Kepergian mereka membuat Buggy marah besar dan mencap mereka sebagai pengkhianat, sekaligus menyebabkan penurunan kekuatan organisasi secara signifikan.

Buggy’s Delivery bermarkas di Pulau Karai Bari, yang menjadi pusat operasionalnya di New World. Dari sana, Buggy mengatur pengiriman tentara bayaran ke berbagai penjuru dunia. Pulau ini menjadi tempat berkumpulnya banyak bajak laut yang bekerja sebagai mercenary.

Namun, setelah sistem Shichibukai dibubarkan, tempat ini menjadi target utama angkatan laut yang berusaha membongkar bisnis ilegal Buggy.

Selama Buggy masih berstatus Shichibukai, Buggy’s Delivery dapat beroperasi secara terbuka tanpa takut intervensi dari Pemerintah Dunia. Namun, setelah sistem ini dihapus, organisasi tersebut menjadi ilegal.

Angkatan Laut langsung mengepung markas mereka, memaksa Buggy mencari cara untuk bertahan. Situasi ini yang akhirnya membuatnya menyerahkan organisasinya kepada Crocodile dan membentuk Cross Guild.

Buggy’s Delivery tidak hanya mengandalkan bajak laut sebagai tenaga kerja, tetapi juga memiliki hubungan kuat dengan dunia bawah.

Dengan jatuhnya Doflamingo, Buggy mewarisi sebagian besar pasar perang dunia bawah, memungkinkan dia untuk berinteraksi dengan berbagai pihak kuat. Koneksi ini yang membuatnya tetap bertahan meskipun kehilangan statusnya sebagai Shichibukai.

Saat Crocodile datang menagih utang, Buggy terpojok dan akhirnya menyerahkan Buggy’s Delivery sebagai fondasi untuk Cross Guild. Dengan ini, organisasi tersebut berubah dari penyedia tentara bayaran menjadi kelompok pemburu angkatan laut yang lebih berbahaya.

Meski Buggy secara teknis bukan pemimpin sejati Cross Guild, ia berhasil membuat dunia percaya bahwa ia adalah otak di balik organisasi ini, yang semakin memperbesar ketenarannya.

Dengan perjalanan panjangnya, Buggy Delivery berhasil mengguncang dunia One Piece dengan berbagai peristiwa penting. Transformasi dari organisasi bayaran menjadi bagian dari Cross Guild semakin mengukuhkan posisi Buggy dalam dunia bajak laut. Ke depannya, akan menarik untuk melihat bagaimana perannya berkembang dalam cerita.

7 Fakta Buggy Delivery di One Piece yang Sukses Bikin Getar Dunia

Intinya sih...

Editorial Team

Tonton lebih seru di