7 Fakta Flying Dutchman Dari Serial Spongebob Squarepants

Dalam sebuah edisi majalah resmi SpongeBob SquarePants, dijelaskan bahwa tubuh asli Flying Dutchman tak pernah dikuburkan dengan layak. Alih-alih dimakamkan, tubuhnya justru dipajang sebagai patung di toko pakaian.

Fakta ini menjadi asal mula mengapa arwahnya tidak pernah tenang dan memilih bergentayangan di tujuh lautan. Ia merasa tidak dihormati setelah kematiannya, sehingga menjadi hantu pendendam yang selalu menakut-nakuti siapa saja. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya penghormatan terhadap jenazah dalam semesta SpongeBob, bahkan untuk karakter seaneh apapun.

Flying Dutchman tidak hanya muncul sebagai hantu biasa, alasan ia menghantui lautan ternyata sangat tragis. Karena tubuhnya tidak pernah dimakamkan secara layak dan malah dijadikan dekorasi toko, Dutchman tidak bisa beristirahat dengan damai.

Hal inilah yang membuatnya bersumpah akan menghantui tujuh lautan selamanya. Rasa marah dan dendam abadi terhadap perlakuan yang ia terima menjadi sumber kekuatannya. Fakta ini membuat karakter Dutchman jadi lebih dari sekadar sosok horor lucu; ia adalah simbol dari roh yang terjebak akibat ketidakadilan setelah kematian.

Dalam episode "Your Shoes Untied", disebutkan bahwa umur Flying Dutchman telah mencapai 5.000 tahun. Fakta ini menjadikannya salah satu karakter tertua di dunia SpongeBob SquarePants. Dengan usia sepanjang itu, tak heran jika ia memiliki kekuatan supranatural dan pengalaman luas dalam hal menghantui makhluk laut.

Usianya juga menunjukkan bahwa ia telah menyaksikan perubahan besar di lautan, termasuk kemunculan peradaban bawah laut seperti Bikini Bottom. Meski sering tampil jenaka, usia tuanya membuatnya jadi sosok yang penuh misteri dan kebijaksanaan… walau sering disalurkan lewat aksi konyol.

Walaupun jarang dibahas dalam serial televisinya, Flying Dutchman ternyata punya seorang ibu bernama Mommy Dutchman. Sosok ini hanya muncul dalam komik SpongeBob SquarePants berjudul Mommy Dearest. Dalam cerita itu, Mommy Dutchman digambarkan sebagai figur yang galak namun penyayang. Kehadiran ibunya membuka sisi baru dari Dutchman, yakni sebagai anak yang masih tunduk pada ibunya meski sudah menjadi hantu.

Fakta ini memberikan warna lain pada karakter Dutchman yang selama ini dikenal hanya sebagai sosok menyeramkan, dan memperlihatkan bahwa bahkan hantu pun bisa punya “urusan keluarga”.

Nama "Flying Dutchman" bukan ciptaan orisinal dari serial SpongeBob, melainkan diambil dari legenda nyata tentang kapal hantu legendaris asal Belanda.

Menurut cerita rakyat, kapal tersebut dikutuk untuk berlayar selamanya dan tidak pernah bisa berlabuh, mirip dengan nasib karakter Dutchman dalam serial. Penamaan ini menjadi jembatan antara dunia fiksi SpongeBob dan mitos dunia nyata.

Dengan mengadopsi nama legendaris tersebut, Nickelodeon berhasil memberikan kedalaman sejarah pada karakternya, sambil tetap mempertahankan nuansa humor dan absurditas khas SpongeBob SquarePants.

Siapa sangka, Flying Dutchman ternyata memiliki kekasih! Sosok kekasih ini muncul di akhir episode "The Curse of Bikini Bottom", dan berwujud monster laut yang menakutkan. Meski hanya tampil singkat, kemunculannya menunjukkan bahwa bahkan hantu laut seperti Dutchman bisa mengalami romansa yang tidak biasa.

Pasangan ini tampak cocok satu sama lain dalam kekacauan dan keanehan mereka. Hubungan ini memperkaya latar belakang Dutchman dan menunjukkan bahwa cinta bisa muncul dalam bentuk yang paling aneh sekalipun—bahkan di antara makhluk supernatural penghuni laut.

Di episode yang sama, "The Curse of Bikini Bottom", Flying Dutchman menunjukkan kekuatan supranaturalnya dengan mengubah SpongeBob dan Patrick menjadi hantu. Hal ini ia lakukan sebagai hukuman karena keduanya mencukur janggutnya secara tak sengaja.

Transformasi ini tidak hanya menjadi momen lucu, tapi juga memperlihatkan kemampuan unik Dutchman dalam memengaruhi wujud makhluk hidup.

Meskipun penuh humor, adegan ini memperlihatkan bahwa ia memiliki kendali besar atas dunia roh, dan tidak segan menggunakan kekuatannya saat merasa dilecehkan. Seram sekaligus menghibur!