Animator Muda Jepang Ungkap Gaji Tahun Pertama Mereka di Industri Anime

Para animator adalah darah-nya industri anime Jepang. Tanpa mereka, gak bakal ada anime dengan visual dan animasi mengagumkan yang bakal dibuat. Namun seringkali, para animator ini mendapatkan gaji yang kurang sepadan dengan kerja mereka dalam berbagai anime.
Berbagai cerita beredar tentang bagaimana animator mendapatkan gaji yang lebih rendah dari posisi lainnya di industri anime. Para staf kepala, pengarah bagian, dan sutradara mendapatkan gaji yang lebih besar, sementara pengisi suara bisa menghabiskan sebagian besar budget anime.
Gak sedikit pula yang menceritakan bahwa dengan gaji kecil tersebut, mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baru-baru ini, Animator Dormitory Project mengungkap gaji tahun pertama yang diterima anggota animatornya. Seperti apa detilnya?
Gaji tahun pertama animator anime muda

Animator Dormitory Project adalah sebuah proyek untuk menyediakan asrama bagi para animator muda di Tokyo. Proyek non-profit yang digalang Animator Supporters ini membuka donasi via Patreon.
Animator Dormitory Project memiliki channel YouTube dimana mereka membahas perkembangan industri anime di Jepang serta isu-isu penting di dalamnya.
Dalam video terbaru mereka berjudul “My Income in 2019,” anggota Animator Dormitory Project bernama Ryoko menceritakan pendapatan yang ia raih di tahun pertamanya sebagai animator.
Ryoko mengungkap bahwa di tahun pertamanya, ia mendapatkan gaji tahunan sebesar 668 ribu Yen (Rp 89,3 juta). Jika dibagi-bagi lagi, ia mendapat gaji bulanan rata-rata sebesar 74 ribu Yen (Rp 9,8 juta).
Idris Elba Mau Bikin Anime “Dantai” Bareng Crunchyroll?
Tapi pada kenyataannya, setiap bulan Ryoko selalu mendapatkan gaji yang jumlahnya gak konsisten. Di satu bulan ia bisa mendapatkan sekitar 200 ribu Yen (Rp 26,7 juta), tapi di bulan lain bisa juga serendah 13 ribu Yen (Rp 1,7 juta).
Ryoko menambahkan bahwa gaji yang ia terima di tahun pertamanya masih lebih baik dibanding animator anime lainnya. Ia mendengar animator lain hanya mendapatkan gaji bulanan serendah 50 ribu (Rp 6,6 juta) sampai 30 ribu Yen (Rp 4 juta).
13 ribu Yen jadi gaji terendah yang diterima Ryoko dalam 1 tahun pertamanya, tepatnya pada bulan Januari 2020. Alasannya, Ryoko mengambil cuti tahun baru dan gaji dari proyek anime bisa juga dirapel (digabung) ke bulan berikutnya.
“Bahkan dengan uang tabungan, sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari jika keadaannya seperti ini,” ungkap Ryoko. “Para freelancer harus mempertimbangkan hal ini sebelum mengambil proyek baru.”
Setelah melihat informasi ini, bagaimana kesan-kesan kamu terhadap para animator anime? Apa menurut kamu mereka harus mendapatkan gaji yang lebih layak?