Historia Reiss Harusnya yang Paling Bertanggung Jawab Atas Rumbling

13 Feb 2022, 20:00 WIB

Keputusan Eren untuk memulai Rumbling dan meratakan segala sesuatu di luar Pulau Paradis bukanlah keputusan yang mudah. Juga bukan rencana sederhana untuk dibuat. Memulai Rumbling akan membutuhkan waktu, pemikiran, komitmen dan pengorbanan. Eren, bagaimanapun, memiliki dua hal lagi untuk mewujudkan Rumbling yakni Attack Titan dan Historia Reiss.

Attack Titan memiliki kekuatan unik untuk melihat masa depan ketika berhubungan dengan seseorang dari darah bangsawan Eldia. Bagi Eren, ini terjadi di akhir Attack on Titan Season 3 saat dia mencium tangan Historia Reiss.

Dari sana, semua yang dia lakukan didasarkan pada hal-hal yang dia lihat di masa depan. Berikut ini bagaimana ini terjadi, apa yang dilihat Eren, dan bagaimana dia bertindak. Semuanya dimulai pada upacara militer tak lama setelah klimaks dari arc Return to Shiganshina.

Bagaimana Historia Reiss bertanggung jawab atas Rumbling

Saat Ratu Historia menganugerahkan medali kepada masing-masing pahlawan yang masih hidup, Eren memikirkan apa yang harus dilakukan tentang ancaman Marley. Dia membutuhkan rencana yang tidak akan mempertaruhkan kesehatan Historia. Ketika ratu mencapai Eren, keduanya melakukan kontak dan Eren mendapat penglihatan.

Itu menunjukkan ayah Eren, Grisha, tak lama setelah jatuhnya Shinganshina. Dia berada di Kapel Bawah Tanah memohon Frieda Reiss, yang saat itu menjadi Raja untuk melakukan sesuatu terhadap para Titan sebelum mereka membunuh keluarganya.

Animehunch

Adegan kemudian berubah kembali ke Eren dengan ekspresi ketakutan di wajahnya. Itu tidak ditampilkan di sini, tetapi Eren benar-benar melihat semuanya pada saat itu. Dia meramalkan serangannya pada Marley, interaksinya dengan Grisha, dan penggunaan Rumbling.

Mulai saat ini, semua yang Eren katakan dan lakukan dipandu oleh apa yang dia lihat. Penting untuk dicatat bahwa kontak Eren dengan Historia hanya memberikan landasan bagi rencananya. Pada saat itu, semua ingatan ini datang ke Eren sepenuhnya secara kebetulan. Dia juga tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah peristiwa masa depannya yang tampaknya suram akan terjadi.

Baru setelah dia mengalami peristiwa tertentu di masa depannya, dia yakin akan apa yang dia lihat.

Sumber: CBR