Tiga Kematian Tragis One Piece yang Seharusnya Bisa Dihindari

Setelah berduel dengan Kurohige di Pulau Banaro yang berakhir dengan kekalahannya, Ace ditangkap oleh Bajak Laut Blackbeard. Dia diserahkan kepada Pemerintah, eksekusinya di Marineford diumumkan, dan dengan demikian Perang mengerikan dimulai.

Luffy dan Bajak Laut Shirohige akhirnya menyelamatkannya, tetapi amarah Ace membawanya untuk menghadapi Laksamana Akainu yang berujung pada hal mengerikan! Ya, meski Ace selamat dari bentrokan itu, dia lantas mengorbankan dirinya untuk melindungi Luffy dari tinju mematikan Akainu.

Seandainya dia tidak emosi dan membiarkan Akainu plus tidak membawa Luffy ke dalam masalah ini, dia sangat mungkin selamat.

Pedro datang ke Whole Cake Island bersama Bajak Laut Topi Jerami untuk membantu mereka mengambil Sanji dan mencuri Poneglyph Big Mom. Meskipun kelompok itu berhasil melakukan keduanya, pelarian mereka dari pulau itu tidak semudah itu. Untuk membuat celah bagi Topi Jerami untuk melarikan diri, Pedro meledakkan dirinya.

Sang Jaguar Mink mati atas kemauannya sendiri tetapi bisa saja bertahan hidup jika dia mau. Tentunya Bajak Laut Topi Jerami bisa menemukan cara lain untuk membebaskan Sunny dari cengkeraman Perospero selain cara ini.

Toki adalah istri dari Kozuki Oden dan ibu dari Momonosuke dan Hiyori. Dia memiliki kekuatan Toki Toki no Mi, Buah Iblis yang memungkinkannya melompat ke masa depan sesuka hati. Beberapa saat sebelum kematiannya, Toki memilih untuk mengirim Kin’emon, Kanjuro, Kiku, Raizo, dan putranya, Momonosuke, ke masa depan.

Sementara itu, Hiyori dipercayakan kepada Kawamatsu untuk memastikan kelangsungan garis keturunan. Toki dapat dengan mudah menghindari kematian dengan melarikan diri ke masa depan, tetapi setelah bertemu Oden dan menemukan tempatnya, dia memilih untuk tetap tinggal dan mati sebagai gantinya.