Analisa One Piece Gorosei (screenrant.com)
Kini, dengan status sebagai Yonko, kekuatan yang tak terbantahkan, dan dukungan dari berbagai aliansi, Luffy telah melampaui titik di mana Pemerintah Dunia bisa membunuhnya secara diam-diam. Bahkan dengan kekuatan Five Elders dan Imu, mereka harus menghadapi fakta bahwa Luffy adalah Joy Boy baru. Gelombang perubahan yang dibawa olehnya tak bisa dihentikan dengan cara-cara lama.
Luffy telah menumbangkan dua Yonko, menginspirasi dunia, dan menjadi musuh nyata sistem tirani. Pemerintah Dunia tidak lagi punya kemewahan memilih waktu dan tempat. Di Egghead, mereka mulai menurunkan langsung kekuatan besar untuk menghentikannya, namun Luffy kembali membuktikan bahwa dia bukan target yang bisa dihancurkan dengan mudah.
Jika Pemerintah Dunia ingin menang, mereka harus menghadapi Luffy secara langsung. Tidak ada lagi ruang untuk strategi licik, penyusupan, atau penyembunyian informasi. Luffy sekarang adalah simbol perlawanan yang hidup. Satu-satunya pilihan mereka adalah memusnahkannya dalam pertarungan terbuka, tapi itulah medan yang Luffy kuasai.
Selama bertahun-tahun, Luffy berhasil bertahan bukan karena ketidaktahuan Pemerintah Dunia, tetapi karena strategi tersembunyi mereka yang justru berbalik merugikan. Mereka ingin menyembunyikan kebenaran, tapi justru membiarkan Nika bangkit kembali dalam sosok Luffy. Kini, Luffy bukan hanya seorang bajak laut. Ia adalah simbol harapan, pemberontakan, dan kebebasan. Dan saat dunia menyadari siapa dirinya sebenarnya, mungkin Pemerintah Dunia akan menyesal karena tidak membunuhnya sejak awal. Tapi saat itu tiba, semuanya sudah terlambat.