Manga, Manhua dan Manhwa, Apa Sih Perbedaannya? Cek Disini!

Istilah “manga” dan “manhwa” sebenarnya berasal dari istilah Cina “manhua,” yang berarti “gambar dadakan.”

Awalnya, istilah-istilah ini digunakan masing-masing di Jepang, Korea dan Cina, sebagai istilah umum untuk semua komik dan novel grafis, terlepas dari negara asalnya.

Sekarang, pembaca internasional menggunakan istilah-istilah ini untuk membahas komik yang diterbitkan dari negara tertentu: manga adalah komik Jepang, manhwa adalah komik Korea dan manhua adalah komik Cina.

Pencipta komik Asia Timur ini juga memiliki judul tertentu: orang yang membuat manga adalah “mangaka,” orang yang menciptakan manhwa adalah “manhwaga” dan orang yang membuat manhua adalah “manhuajia.”

Bersamaan dengan etimologi, masing-masing negara juga secara historis saling memengaruhi komik.

Pada akhir abad ke-19 Jepang, popularitas manga melejit bersama ayah baptis Manga, Osamu Tezuka, pencipta Astro Boy.

Ada permintaan besar untuk manga karena peningkatan jumlah pembaca pada 1950-an hingga 1960-an dan segera setelah itu, manga menjadi fenomena global dengan pembaca luar negeri mulai akhir 1980-an hingga sekarang.

Manhwa memiliki sejarah perkembangannya sendiri. Selama Penjajahan Jepang (1910-1945) di Korea, tentara Jepang membawa budaya dan bahasa mereka ke dalam masyarakat Korea, termasuk impor manga.

Pada 1930-an hingga 1950-an, manhwa digunakan sebagai propaganda untuk upaya perang dan untuk memaksakan ideologi politik pada warga sipil. Manhwa menjadi populer selama 1950-an hingga 1960-an tetapi menurun karena undang-undang sensor ketat pada pertengahan 1960-an.

Namun, manhwa menjadi populer kembali ketika Korea Selatan meluncurkan situs web yang menerbitkan manhwa digital yang dikenal sebagai webtoons, seperti Daum Webtoon pada 2003 dan Naver Webtoon pada 2004. Kemudian pada 2014, Naver Webtoon diluncurkan secara global sebagai LINE Webtoon.

Manhua adalah komik dari Cina, Taiwan dan Hong Kong. Dimulai pada pertengahan abad ke-19 dengan diperkenalkannya proses pencetakan litograf.

Beberapa manhua secara politis digerakkan oleh cerita-cerita tentang Perang Tiongkok-Jepang Kedua dan Pendudukan Jepang di Hong Kong.

Namun, setelah Revolusi Tiongkok pada tahun 1949, ada undang-undang sensor yang ketat, yang mengakibatkan manhua mengalami kesulitan diterbitkan secara legal di luar negeri.

Namun, manhuajia mulai menerbitkan sendiri karya mereka di media sosial dan platform webcomic seperti QQ Comic dan Vcomic.

Komik Asia Timur telah menentukan konten yang bertujuan untuk menarik demografi yang berbeda, biasanya berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Di Jepang, shonen manga dipenuhi dengan kisah aksi dan petualangan tinggi seperti My Hero Academia dan Naruto. Manga shoujo perempuan terutama menampilkan kisah-kisah gadis ajaib seperti Cardcaptor Sakura dan roman yang kompleks seperti Fruits Basket.

Ada juga manga – dikenal sebagai seinen dan josei – yang condong lebih tua dan menampilkan konten yang lebih dewasa. Demikian pula, manhwa dan manhua memiliki komik yang ditujukan untuk demografi tertentu.

Di Jepang, bab manga diterbitkan di majalah mingguan atau dua mingguan seperti Shonen Jump. Jika manga menjadi populer, itu kemudian diterbitkan dalam volume yang dikumpulkan tankōbon atau volume. Biasanya manhwa dan manhua, di upload secara digital setiap minggu di platform webtoon.

Dalam cetak dan digital, manga biasanya diterbitkan dalam warna hitam dan putih, kecuali jika itu adalah rilis khusus dan dicetak dalam warna penuh atau dengan halaman cover berwarna.

Manhwa digital diterbitkan dalam warna, tetapi manhwa yang di cetak secara tradisional diterbitkan dalam warna hitam dan putih, mirip dengan manga. Seperti halnya manhwa, manhua digital juga diterbitkan dalam warna.