Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Mengukur Kekuatan Scopper Gaban di One Piece, Seberapa Besar?

teori scopper gaban
scopper gaban (cbr.com)
Intinya sih...
  • Gaban adalah salah satu dari "tiga monster" di kru Roger, memiliki reputasi sebagai ahli pertarungan jarak dekat dan dianggap mampu menandingi kekuatan Yonko.
  • Gaban bertarung santai namun penuh tekanan, memperlihatkan pemahaman mendalam tentang Haki, dan menjadi penjaga tongkat estafet bagi generasi baru.
  • Kekuatan Gaban terbukti saat ia mampu menebas tangan dan dada Sommers dengan presisi yang melampaui kemampuan regeneratif musuhnya.

Kemunculan Scopper Gaban di arc Elbaf telah menggegerkan dunia One Piece. Sosok yang dulunya hanya hadir dalam kilas balik kru Roger, kini muncul secara aktif dengan kekuatan yang mengejutkan.

Gaban bukan sekadar legenda yang hidup dalam cerita masa lalu, tapi juga menjadi figur penting dalam konflik masa kini. Artikel ini akan membahas seberapa besar kekuatan Gaban saat ini berdasarkan tiga aspek, reputasi masa lalu, pengaruh duel melawan Luffy dan Zoro, serta pertarungannya melawan Holy Knight.

1. Legenda yang Tak Pernah Pudar

teori scopper gaban
scopper gaban (cbr.com)

Dalam One Piece chapter 1131, Oda menegaskan bahwa Gaban adalah salah satu dari “tiga monster” di kru Roger, sejajar dengan Rayleigh dan bahkan mendekati Roger sendiri. Ia dikenal sebagai ahli pertarungan jarak dekat dengan kapak kembar sebagai senjata utama.

Dalam banyak kilas balik pentingseperti insiden God Valley dan pencarian Laugh Tale, Gaban selalu hadir sebagai bagian inti. Kekuatan Gaban bukan hanya dalam serangan fisik, tapi juga dalam ketajaman strategi dan ketenangan saat bertarung. Bahkan, banyak yang percaya bahwa pada masa jayanya, ia mampu menandingi atau bahkan melebihi kekuatan Yonko saat ini.

Dengan reputasi tersebut, bisa dipastikan bahwa Gaban adalah tulang punggung kru Raja Bajak Laut. Jika Oda memilih memperluas kilas balik tentang era Roger, Gaban akan menjadi kunci penting dalam memahami kekuatan sejati generasi lama yang pernah mengguncang dunia.

2. Duel Lawan Luffy dan Zoro

teori scopper gaban
scopper gaban (cbr.com)

Salah satu momen paling penting dari arc Elbaf adalah ketika Gaban menghadapi Luffy dan Zoro sekaligus. Meski usianya sudah lanjut, Gaban bertarung santai namun penuh tekanan. Luffy langsung memakai Gear 5 dan Zoro mengaktifkan mode King of Hell, reaksi yang menunjukkan betapa kuat dan mengintimidasi sosok Gaban. Ia bukan petarung yang ingin mengalahkan, melainkan menguji dan mendorong generasi baru untuk melampaui batas mereka.

Gaban memperlihatkan pemahaman mendalam tentang Haki, membaca serangan lawan dengan mudah, dan bahkan mempermainkan mereka secara taktis. Interaksi ini menunjukkan bahwa ia bukan sekadar karakter nostalgia, tetapi sosok penting dalam perkembangan karakter utama.

Gaban secara simbolik menjadi penjaga tongkat estafet, memastikan bahwa generasi baru layak menggantikan era sebelumnya. Jika Luffy ingin menjadi Raja Bajak Laut, maka mengatasi Gaban adalah salah satu ujian tertinggi yang harus ia lewati.

3. Menaklukkan Sommers

scopper gaban
scopper gaban (cbr.com)

Puncak kekuatan Gaban terlihat dalam chapter 1148 saat ia bertarung melawan Sommers, salah satu Holy Knights dengan kemampuan regenerasi dan keabadian. Dalam pertarungan yang brutal dan strategis, Gaban mampu menebas tangan dan dada Sommers dengan presisi yang melampaui kemampuan regeneratif musuhnya.

Serangan ini bukan hanya bukti kekuatan fisik, tetapi juga keahlian teknik luar biasa seolah Gaban tahu titik lemah setiap lawan. Dalam dunia yang dihuni oleh monster kekuatan seperti Admiral, Yonko, dan Gorosei, Gaban masih berdiri sejajar di usia senjanya.

Ini membuktikan bahwa Oda tidak sekadar menghadirkan Gaban sebagai fan service, tetapi benar-benar membangkitkan kembali seorang pejuang legendaris. Kehadirannya di Elbaf bukan akhir, melainkan awal dari peran besar yang akan dimainkan Gaban dalam konflik akhir dunia One Piece. Ia adalah simbol bahwa generasi lama belum selesai, dan mungkin masih memegang kunci untuk mengakhiri kisah ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us