3 Hal Buruk Menjadi Seorang Celestial Dragons di One Piece

Seorang Celestial Dragons disebut sebagai para bangsawan dunia yang merupakan keturunan dari pendiri Pemerintah Dunia. Mereka merupakan sekelompok orang korup yang ingin melakukan hal yang buruk kepada orang lain. Singkatnya, mereka ingin menguasai dunia dan berbuat sesuka hati di dunia One Piece.
Meskipun menjadi seorang Celestial Dragons ada enaknya, namun di sisi lain ada juga beberapa hal buruk menjadi mereka. Penulis sudah mengumpulkan beberapa ulasannya mengapa menjadi keturunan dari pendiri Pemerintahan Dunia ini sebenarnya tidak enak. Penasaran? Ini ulasan lengkapnya!
Sekali Keluar Tidak Bisa Kembali

Tidak puas dengan gaya hidup tidak bermoral dan hedonistik dari Bangsawan Dunia, Donquixote Homing mengumumkan pengunduran dirinya dan membawa keluarganya untuk tinggal bersama rakyat jelata. Ini terlepas dari kekhawatiran keluarganya, terutama Doflamingo.
Beberapa tahun kemudian, Doflamingo membunuh ayahnya dan membawa kepalanya kembali ke teman-temannya. Dia berharap hal itu bisa digunakan untuk menerima kembali dirinya kembali sebagai bangsawan dunia. Sayang hal itu tidak bisa dilakukan.
Sejak hari itu, dia bersumpah untuk menghancurkan planet ini untuk membenci mereka yang menolak menerimanya.
Hidup Mereka Dibenci

Terlepas dari narasi yang menguntungkan yang diputar oleh Pemerintah Dunia, kenyataannya para bangsawan ini masih dipandang sebagai penyakit bagi kebanyakan orang. Misalnya, penduduk Pulau Manusia Ikan bertemu dengan Mjosgard dengan senjata lengkap dan tidak keberatan menyerangnya karena tidak ada laksamana di dekatnya.
Selain itu, keluarga Doflamingo digantung dan hampir dibakar hidup-hidup dalam sehari setelah mengetahui bahwa mereka berasal dari keluarga kerajaan.
Warga negara pada umumnya sangat membenci Bangsawan Dunia sehingga mereka bahkan rela membunuh anak-anak mereka.
Terisolasi di Mary Geoise

Mary Geoise dianggap sebagai “Kota Suci” dan tetap menjadi titik penghormatan besar bagi pemerintah. Sebagian besar Bangsawan Dunia hidup serta tinggal di sana. angsawan Dunia sangat ditekan untuk tetap di sana. Tidak hanya disinyalir untuk keselamatan diri sendiri tapi ini juga merupakan adat yang telah ditetapkan sejak lama.
Pembatasan seperti itu dapat dimengerti sangat menyesakkan bagi orang-orang itu yang seharusnya bisa keliling dunia karena dianggap menguasai dunia.