5 Hal Tidak Masuk Akal tentang Pasukan Pengintai di Attack on Titan

Sudah menjadi fakta bahwa Pasukan Pengintai menerima beberapa misi yang jauh lebih berhaya dari kelompok lainnya. Mengingat betapa bahayanya misi yang diambil, seharusnya mereka tidak sembarangan dalam merekrut anggota baru.

Namun, Pasukan ini sangat berbeda dengan Polisi Militer lainnya. Tidak ada persyaratan khusus untuk bergabung dengan Pasukan mereka. Mereka hanya merekrut orang-orang yang siap mati di medan pertempuran.

Jauh sebelum Angel Aaltonen menyempurnakan 3D Manuver, Pasukan Pengintai pernah melakukan sebuah ekspedisi di luar tembok tanpa menggunakan 3D Manuver. Mereka hanya dibekali seekor kuda dan pedang biasa saja.

Hal ini seharusnya mustahil untuk dilakukan karena selain Pasukan ini tidak ada yang  mengetahui kelemahan para Titan, Pasukan ini juga tidak dilengkapi dengan senjata yang memadai.

Sebagian besar misi Pasukan Pengintai, dilakukan di luar tembok. Maka dari itu, Pasukan ini pernah berencana untuk membangun sebuah markas di pohon di luar tembok.

Markas ini tidak akan bertahan lama karena di luar banyak sekali Titan. Tidak hanya itu saja, bagaimana bisa mereka membawa sebuah bahan bangunan dan persediaan makanan jika mereka sudah ditunggu oleh banyak titan diluar sana.

Pasukan Pengintai sudah melakukan banyak ekspedisi jauh sebelum kemunculan Colossal Titan. Pasukan ini selalu menggunakan gerbang tembok Maria saat mereka hendak pergi ke luar tembok, atau kembali dari luar tembok.

Hal ini sebenarnya sangat membahayakan warga Shiganshina. Misalnya saat gerbang di buka, bisa saja satu atau dua Titan memanfaatkan kesempatan itu untuk masuk ke dalam tembok.

Meskipun kelompok ini memiliki misi yang lebih jauh berbahaya dari kelompok militer lainnya, namun kelompok ini tidak pernah dianggap sebagai pahlawan.

Tidak hanya dibenci oleh masyarakat, Pasukan ini juga dibenci oleh Polisi Militer dan para petinggi.

Pasukan ini dianggap hanya membuang-buang uang karena ekspedisi yang mereka lakukan selalu gagal dan memakan banyak korban.