Pembahasan Attack on Titan 138 – Plot Twist Menyebalkan!

Attack on Titan 138 akhirnya sudah mengudara dan hasilnya, sesuatu yang menyebalkan terjadi. Meski chapter kali ini tidak sebanyak chapter-chapter sebelumnya, namu Hajime Isayama selaku pengarang benar-benar melakukan hal luar biasa di chapter ini.
Ada sejumlah hal yang terjadi dan mayoritas yang terjadi adalah hal menyedihkan dan menyebalkan. Isayama memang seakan ingin melawan stigma kebanyakan manga yang lebih banyak memasukan unsur kegembiraan.
Dia menjadikan kegetiran sebagai tema utama dan terbukti, hingga akhir, beragam kesedihan sudah dia tunjukan.
Lalu seperti apa attack on titan 138? Berikut adalah ulasan lengkapnya!
Tiga Karakter Utama Bernasib Buruk

Ini yang saya sebalkan, pasalnya, tiga karakter utama sekaligus dibuat nasibnya sangat buruk oleh Isayama. Gabi, Jean, dan Connie menjadi titan liar karena asap yang dikeluarkan oleh para lipan ini.
Tak hanya itu, ibu Reiner, ayah Annie, dan orang-orang yang terkena asap ini (mungkin mereka orang-orang Eldia/subjek Ymir) menjadi titan liar.
Mereka menjadi titan liar setelah saling memaafkan satu sama lain. Hanya para titan shifter, orang yang tidak kena asap, dan klan Ackerman saja yang tidak terdampak asap ini. Tidak diketahui bagaimana nasib titan liar tersebut di chapter selanjutnya.
Selain itu, Pieck, Reiner, dan Annie juga dalam situasi yang buruk karena dikepung oleh para titan liar yang jumlahnya sangat banyak ini ketika menahan laju lipan untuk tidak mendekati Eren yang ternyata masih hidup dan berubah menjadi titan.
Rumbling Memang Benar-benar Berhenti

Serbuan titan liar yang disebabkan asap memang menunjukan bahwa rumbling sudah berhenti.
Para colossal titan yang jumlahnya ribuan ini sudah tidak bergerak sama sekali karena Eren tidak memiliki kontak atau keterikatan apapun dengan para bangsawan.
Bisa dipastikan rumbling yang ditakuti memang sudah berhenti dan kecil kemungkinannya untuk bisa berlanjut kembali setelah kondisi Eren yang tidak memungkinkan untuk melakukannya.
Armin dan Mikasa Akhirnya Legowo dengan Apa yang Terjadi

Sejak awal, hanya Mikasa dan Armin saja yang selalu menghindari kenyataan jika mereka harusnya membunuh Eren. Levi juga menegaskan di chapter 138 bahwa tidak ada cara lain untuk menghentikan kekacauan selain membunuh Eren.
Armin yang sudah kesal dengan kekacauan yang ditimbulkan Eren akhirnya legowo. Dia akhirnya untuk pertama kali menyatakan pertarungan dengan Eren. Baku hantam tak bisa dihindari dari dua titan rakasa ini.
Untuk Mikasa, dia juga didesak Eren di dalam mimpinya untuk membuang syal pemberiannya ketika dia mati. Mikasa yang selalu tidak mampu menerima kenyataan bahwa Eren harus dibunuh akhirnya memantapkan diri. Lewat bantuan Levi yang cedera parah, Mikasa berhasil menebas kepala Eren.
Di akhir chapter 138 diperlihatkan Ymir tersenyum ketika Mikasa mencium Eren yang sudah tewas. Tidak dijelaskan apa makna senyuman ini di mana Ymir biasanya selalu digambarkan sebagai sosok yang murung.