Pembahasan Attack on Titan 139 – Perang Titan Menemui Akhir

Terima kasih Hajime Isayama! Itulah satu kata yang saya ingin ucapkan karena dia telah merampungkan kisah dari Attack on Titan di chapter 139.
Kisah yang sudah digarap selama 11 tahun ini akhirnya selesai. Kita akhirnya mengetahui sejumlah hal menarik sekaligus tema besar yang coba diangkat oleh Isayama melalui karyanya.
GGWP.ID akan membahas satu per satu hal menarik dari Attack on Titan 139 di mana pada akhirnya peran para titan bisa selesai.
Spoiler Alert
Lantas seperti apa akhir kisah dari manga ini? Berikut adalah ulasan lengkapnya!
Tema Besar dari Attack on Titan Adalah Percintaan

Dari awal Hajime Isayama memang selalu menggiring bahwa tema besar dari manga karyanya adalah soal kebencian dan balas dendam. Cerita dari awal dibawa segetir mungkin sampai akhirnya kita tahu bahwa itu semua adalah proses untuk mencapai tema besar yang sesungguhnya yaitu percintaan.
Dari awal kita terus dibawa untuk melihat bunuh-bunuhan dan kebencian sampai akhirnya di chapter 138 kita diperlihatkan adegan romantis ketika Mikasa menggorok leher Eren lalu menciumnya.
Di sini lewat ingatan yang diberikan Eren pada Armin, dipastikan jika percintaan menjadi awal mula konflik yang dihadirkan.
Ymir yang sebenarnya adalah sosok yang kuat tidak pernah bisa melakukan perlawanan atau membebaskan diri dari perbudakan Raja Fritz karena dia mencintainya.
Selama 2.000 tahun dia tidak bisa membebaskan diri sampai akhirnya harapan muncul ketika Mikasa lahir untuk menjadi penghancur penderitaan cintanya.
Lewat hal ini juga Eren terang-terangan pada Armin bahwa dia mencintai Mikasa dan tidak ingin Mikasa jatuh ke pelukan orang lain.
Andai Saja Eren Tidak Mencium Tangan Historia

Semua kekacauan tidak bakal terjadi andai saja Eren tidak mencium tangan Historia. Armin memastikan bahwa pengetahuan yang didapatkan soal penderitaan Yamir adalah ketika Eren mencium tangan Historia.
Dari situ dia mempelajari tiap-tiap masalah Ymir hingga akhirnya mencoba untuk membebaskannya.
Gilanya, Eren menyimpan rahasia ini sendirian dan rahasia ini baru bisa diketahui setelah Eren tewas.
Oleh sebab itu ketika Eren tewas, semua orang yang masih hidup khususnya bangsa Eldia jadi mengetahui kenyataan dan akhirnya respek kepada Eren.
Momen paling mengharukan tentu saja ketika Eren berpelukan dengan Armin sesaat sebelum keduanya berpisah.
Dunia Bebas! Tanpa Titan

Kematian Eren berhasil membuat Ymir terbebas dari masalahnya. Hal ini membuat dunia tidak lagi dihuni para titan.
Baik titan shifter maupun titan murni sama-sama tidak ada. Ini artinya, kemungkinan kutukan titan shifter yang akan tewas setelah beberapa tahun juga mungkin menghilang.
Armin menegaskan pada orang non Eldia bahwa mereka sudah tidak bisa lagi menjadi titan. Jikalau bisa menjadi titan, maka mereka akan berubah. Kini dunia didominasi oleh militer tiap-tiap negara atau wilayah, tentunya tanpa kekuatan titan.
Lantas Apakah Perang Berakhir?

Tidak ada yang bisa menghentikan perang. Karena di masa depan, peperangan akan terus terjadi meski di masa lalu sudah coba dihentikan.
Begitu juga kisah Attack on Titan. Perang sejatinya masih terus berjalan meski Eren sudah dibunuh.
Tapi ditekankan lagi bahwa tujuan Eren juga tidak salah karena berkat tindakannya kututkan titan di dunia bisa dihentikan, sesuai dengan tujuannya yaitu untuk menghancurkan semua titan yang ada di dunia.
Happy Ending Guys!

Hajime Isayama mengatakan bahwa ending dari Attack on Titan tidak bakal menyenangkan.
Memang ada benarnya, tapi secara garis besar, ending dari manga karyanya juga bisa dibilang menyenangkan. Satu-satunya hal tidak menyenangkan adalah soal pengorbanan Eren dan kematiannya selaku karakter utama.
Tapi jika menilik lebih dalam, Eren berhasil mewujudkan niatnya menghapus semua titan di dunia yang dia utarakan sejak chapter pertama. Kemudian sejumlah karakter utama masih hidup seperti Levi Ackerman, Jean, Connie, Gabi, Falco, Reiner, dll.
Semua menyambut hari baru sebagai manusia seutuhnya tanpa harus berada di dalam kebencian serta ketakutan akan titan.