Pendapat Author Mushoku Tensei Tentang Perbudakan, "Rudy Tidak Membencinya"

Sekali lagi menuai kontroversi, akhirnya author Mushoku Tensei buka suara tentang pendapat Rudeus terhadap perbudakan di dunia lain.
Menurutnya, Rudeus tidak memiliki perasaan tertentu terhadap perbudakan dan tidak ingin memaksakan nilai keadilan yang ia miliki.
Ini pendapat author Mushoku Tensei tentang perbudakan

Season kedua dari Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation sekali lagi menuai konflik di kalangan pengguna internet.
Kali ini, konflik tersebut datang dari aksi Rudeus Greyrat (Rudy) yang membeli seorang budak di bawah umur bernama Julie yang disuarakan oleh Morohoshi Sumire.
Parahnya lagi, Rudy membeli Julie untuk membantu Zanoba mendapatkan uang dengan cara menggunakan sihir tanah untuk membuat boneka.
Sebelumnya, Mushoku Tensei musim pertama juga menjadi bahan perbincangan karena menggambarkan Rudy yang sudah dewasa tertarik pada anak remaja.
Rudeus tidak membenci perbudakan

Pada hari Minggu kemarin, Rifujin na Magonote sebagai penulis karya asli Mushoku Tensei buka suara di X (Twitter).
“Rudeus tidak punya pendapat yang kuat maupun kebencian terkait perbudakan,” ujar Magonote.
Magonote juga menambahkan kalau menurut Rudeus, banyak budak yang hidupnya sama menyedihkannya sebelum mereka menjadi budak.
Karena hal tersebut, Rudeus merasa bahwa penculikan adalah hal yang jahat, tapi perbudakan bukanlah sebuah kejahatan.
Terlebih lagi, Rudeus juga tidak mau memaksakan rasa keadilan dan moralnya terhadap kultur dunia lain yang tidak ia mengerti.
Pro dan kontra terkait pendapat author Mushoku Tensei

Pandangan yang dimiliki oleh Rudeus sebenarnya bukan sesuatu yang unik untuk Mushoku Tensei saja.
Mengingat banyak cerita isekai yang ditulis berdasarkan Mushoku Tensei, hal ini menjadi hal yang umum di cerita isekai modern.
Meski begitu, banyak yang menganggap kalau pandangan tersebut tidak jauh berbeda dengan pandangan Christopher Colombus ketika menginvasi Afrika Utara.
Pada saat itu, Christopher Colombus bahkan berkata: “Menjadi budak lebih baik daripada mati.”
Apa yang bisa kalian tangkap dari pendapat author dari Mushoki Tensei terhadap perbudakan ini terserah kalian.
Hanya saja yang pasti, adaptasi Mushoku Tensei tidak berusaha untuk memperbaiki masalah dan stigma terhadap anime isekai.
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan anime, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!