Lewat sebuah wawancara bersama Toyokeizai, Manabu Ohtsuka sebagai CEO dari MAPPA secara blak-blakan membicarakan soal performa anime Chainsaw Man secara finansial.
Ohtsuka mencoba melihat ke belakang, mulai dari rencana hingga harapan awal mereka terkait judul anime yang manga-nya sempat hype banget ini.
Tidak seperti kebanyakan anime yang disponsori oleh komite, Chainsaw Man adalah anime yang 100% biayanya dikeluarkan oleh MAPPA sebagai sebuah perusahaan.
Artinya, biaya-biaya seperti pemasaran, merchandising, dan lisensi, semuanya dipegang penuh di bawah kendali MAPPA.
Sayangnya, meskipun anime ini berhasil mengembalikan 100% uang investasi yang digunakan, Ohtsuka merasakan sebuah ketidakpuasan.
“Meskipun Chainsaw Man bisa dibilang berhasil secara finansial, tapi (Chainsaw Man) tidak punya pengaruh sebesar Jujutsu Kaisen yang sebelumnya kami kerjakan. Saya sedikit kurang puas di bagian itu,” ujar Ohtsuka.
Menurut Ohtsuka sendiri, salah satu penyebab terbesar kurangnya impact yang dibuat oleh Chainsaw Man terletak pada MAPPA sebagai perusahaan yang belum terlalu besar.
Sebelum Chainsaw Man, MAPPA belum memiliki pengalaman terkait lisensi, perencanaan merchandising, dan lain-lainnya. Meski begitu, Chainsaw Man ia anggap sebagai sebuah pengalaman yang sangat berharga.
Sebenarnya, hal ini juga dilakukan Ohtsuka sebagai sebuah eksperimen untuk mengubah persepsi bahwa studio anime tidak dapat menghasilkan profit.
Salah satu aspek yang disayangkan oleh Ohtsuka adalah penjualan blu-ray dan DVD dari anime Chainsaw Man yang memang bisa dibilang loyo.
Di minggu pertama rilis, DVD dan blu-ray volume 1 dari Chainsaw Man hanya berhasil terjual sebanyak 1.735 kopi.
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan anime, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!