Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Plagiat Evangelion dan Monster? Komik Asal Korea Ini Berhenti Beredar

Setelah tuduhan plagiat dari seri manga legendaris Neon Genesis Evangelion dan Monster, komik Korea terbaru yang berjudul Cat on a Hot Tin Roof, akhirnya diberhentikan.

Dalam banyak aspek komik Korea, atau manhwa, memang menyerupai manga Jepang, dan kadang-kadang dipromosikan seperti itu ketika diterjemahkan untuk didistribusikan di Amerika Serikat, karena manga adalah nama yang jauh lebih dikenal oleh banyak orang.

Cat on a Hot Tin Roof tampaknya merupakan kisah thriller psychology tentang dua remaja laki-laki bernama Mi Seo dan Ji Won.

sumber: Manhua Scan

Dikisahkan bahwa perilaku Ji Won dianggap mencurigakan, dan kebenaran tentang dirinya berangsur-angsur terungkap. Serial ini didistribusikan secara digital melalui platform Naver Webtoon, yang pada akhirnya sang penerbit mengumumkan pemberhentiannya setelah tuduhan plagiarisme beredar.

Penggemar manhwa di Korea pertama kali melihat kesamaan antara desain karakter Mi Seo dan Ji Won dengan Shinji dengan karakter Kaworu dari Neon Genesis Evangelion. Seperti yang kita tahu, Kaworu berperan sebagai teman baru yang misterius sementara Shinji berperan sebagai protagonis yang kesepian dan melankolis.

Setelah perilisan beberapa chapter selanjutnya, akhirnya lagi-lagi manhwa ini mulai memperlihatkan kemiripannya dengan manga thriller psychology terkenal yang berjudul Monster.

sumber: Screenrant

Hanya beberapa hari setelah orang-orang menuduh Monster melakukan plagiarisme, Naver Webtoons akhirnya mulai turun tangan dan mengambil tanggung jawab penuh atas lolosnya penjiplakan karya tersebut dan mengumumkan bahwa Cat on a Hot Tin Roof akan berhenti dipublikasikan.

Klaim plagiarisme lainnya juga telah dilontarkan terhadap seri tersebut, terutama terhadap film 1986, Stand By Me, yang diambil berdasarkan cerita pendek karya Stephen King. Pada panel tertentu kita bisa lihat sangat menyerupai beberapa adegan di awal yang memperlihatkan karakter Wil Wheaton.

Terkadang sangat sulit untuk membedakan antara “terinspirasi” dan “plagiarisme.” Rei yang tidak berperasaan serta berambut biru telah menjadi sosok ikonik dan menjadi referensi untuk seluruh pola dasar karakter yang dikenal sebagai gadis “kuudere,” dan Cat on a Hot Tin Roof bukanlah seri pertama yang meniru penampilan dan perilaku dari karakter Evangelion.

Seorang seniman tidak perlu ragu untuk mengambil inspirasi dari karya lain, meski hampir sulit untuk tidak terinspirasi dari karya-karya yang disukai, terutama sebagai seniman muda. Namun, seni yang baik, entah itu manga, bioskop, atau sastra, harus selalu memiliki pesan dan kepribadiannya tersendiri.

Seandainya pencipta Cat on a Hot Tin Roof tidak memiliki hal baru yang akan mereka sampaikan, mengapa harus repot-repot membuat seri tersebut, betul tidak?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us