Review Anime Oshi no Ko: Mengungkap Sisi Gelap di Industri Hiburan

Anime Oshi no Ko memiliki tema yang menarik dan jarang ada, yakni menguak sisi gelap industri hiburan, khususnya idol dan akting.

Diperlihatkan bagaimana gelapnya sisi di balik industri hiburan, seperti penguntitan oleh penggemar berat, terkena framing jahat oleh media massa, sampai terkena cyberbulling oleh netizen.

Berbagai momen yang menunjukkan betapa gelap dan beratnya di balik hiruk-pikuk gemerlapnya dunia hiburan. Mengandung banyak emosi negatif para karakternya.

Hal tersebut, membuat penonton ikut bersimpati dan terenyuh terhadap apa yang sedang dirasakan oleh tiap karakter saat mengalami beratnya berkarir di dunia hiburan.

Khususnya apa yang terjadi oleh Kurokawa Akane dalam episode 6 dan 7 seri anime Oshi no Ko.

Dua episode tersebut memperlihatkan betapa menderitanya Akane saat mengalami efek cyberbulling dari para netizen di internet kepada dirinya.

Di perparah dengan adanya framming negatif yang sengaja ditujukan kepada Akane oleh media untuk “memanaskan” suasana.

Momen yang ada di dalam episode 6 dan 7 sangat menekankan aspek realisme. Sebab apa yang terjadi di sana sangat mencerminkan suatu kenyataan yang ada di kehidupan modern sekarang.

Saat ini banyak orang yang dapat mengakses internet. Namun, kemudahan tersebut malah menjadi sebuah petaka, ketika banyak yang tidak memahami prinsip berinternet yang baik.

Alhasil, banyak yang secara sadar atau tidak sadar memberikan komentar negatif kepada seseorang di internet, yang mana komentar tersebut bisa membunuh seseorang secara tidak langsung.

Episode 1 Oshi no Ko memiliki durasi yang panjang, yaitu sekitar 82 menit. Di dalam episode tersebut, mengisahkan kisah hidup seorang idol legend, bernama Hoshino Ai.

Hoshino Ai merupakan sosok wanita yang menjalani kehidupan penuh diselimuti oleh kebohongan. Bahkan, Ai sulit untuk membedakan antara kebohongan atau tidak.

Satu hal yang pasti, bahwa Ai sangat menginginkan sebuah “cinta”. Hal tersebut, disebabkan sejak kecil Ai tidak mengalami berbagai kemalangan dan tidak mendapatkan cinta sesungguhnya dari kedua orang tuanya.

Oleh sebab itu, ketika Ai menjadi seorang ibu bagi dua anak kembar di usia muda, yaitu 16 tahun. Anak kembar Ai tersebut adalah Aqua dan Ruby.

Ai mengurus mereka berdua dengan sangat telaten, lembut, sabar, dan penuh kasih sayang.

Bagi Hoshino Ai, kedua anak kembarnya tersebut merupakan penyemangat hidupnya. Dia mencurahkan segala perasaan kasih sayang dan cintanya kepada anak-anaknya.

Sebab itu, banyak momen hangat dan wholesome antara sosok ibu dan anak kembarnya di dalam episode 1.

Jadi, tidak heran bila saat momen “perpisahan” Ai dengan kedua anaknya pada bagian akhir episode 1. Berhasil membuat banyak para penonton menitikan air mata.

Sebab, hubungan ibu dan anak yang telah dibangun oleh Ai dengan kedua anak kembarnya, sangat membekas di hati para penonton.

Apresiasi yang setinggi-tinggi untuk studio Doga Kobo, karena telah menyajikan sebuah seri anime dengan visual berkualitas tinggi secara konsisten.

Studio Doga Kobo telah berhasil melampaui segala ekspektasi tinggi para penggemar manga Oshi no Ko terhadap adaptasi animenya.

Kualitas visual di seri anime Oshi no Ko sangatlah bagus dan memukau. Banyak momen penting yang berhasil divisualiasikan dengan sangat baik.

Tak hanya itu, sinematografi di seri anime yang diangkat dari manga karya Aka Akasaka ini sangat bagus.

Dari arah pengambilan gambarnya sampai penggunaan teknik transisi dari scene to scene yang tepat. Membuat aspek sinematografi yang dimiliki seri anime ini patut diapresiasi.

Berkat visual dan sinematografi yang bagus, membuat cerita di dalam Oshi no Ko berhasil dieksplorasi dengan sangat maksimal.

Alhasil, pesan dan emosi yang terselip di tiap frame to frame dalam anime Oshi no Ko berhasil tersampaikan dengan baik kepada para penonton.

Satu aspek teknis lagi yang membuat anime Oshi no Ko menjadi sebuah tontonan yang sangat menarik, yaitu aspek scoring.

Pertama-tama, Oshi no Ko memiliki lagu tema pembuka yang banger. Yups, lagu berjudul “Idol” yang dibawakan oleh Yoasobi, sangatlah populer dan digandrungi banyak orang.

Memiliki instrumen musik yang bikin earworm atau terniang-niang di kepala, sebab lantunan musiknya enak dan easy listening.

Tidak berhenti di lagu pembukanya saja, musik latar yang terselip di berbagai momen Oshi no Ko memiliki kualitas yang patut diacungin jempol.

Hal tersebut disebabkan musik latar selalu berhasil meningkat atau menguatkan intensitas konflik dan emosi yang ada di momen tersebut.

Oleh sebab itu, emosi para penonton ikut terbawa suasana di dalam suatu momen itu. Jadi, wajar bila menilai aspek scoring seri anime Oshi no Ko dengan nilai yang bagus.

Memiliki kualitas bagus di berbagai aspek, dari cerita, visual, sinematografi, dan scoring. Rasanya wajar, bila Oshi no Ko menjadi anime paling booming di spring 2023 kemarin.

Jadi, bila kamu menyukai anime dengan intensitas drama yang berat dan tertarik untuk mengetahui seluk beluk sisi gelap dunia hiburan.

Maka, kamu wajib banget untuk menonton anime Oshi no Ko.

Itulah, review anime Oshi no Ko, semoga review ini bisa bermanfaat bagi kalian sebagai referensi dalam menonton anime yang ingin kalian tonton dan nikmati.

Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan anime, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!