Review Arknights Prelude to Dawn: Standar Baru Anime Adaptasi Mobage
Apa jadinya jika studio game membuat anime mereka sendiri tanpa bantuan studio luar? Simak hasilnya di review Arknights: Prelude to Dawn berikut ini.
Anime Arknights: Prelude to Dawn merupakan hasil akhir dari eksperimen Yostar Pictures setelah sebelumnya mereka memproduksi iklan anime dan anime pendek Arknights secara in-house. Proyek anime ini lebih ambisius dari sebelumnya karena merupakan adaptasi utuh dari game mobile-nya.
Meskipun bukan anime pertama yang diproduksi oleh Yostar, bagaimana hasil eksperimen mereka kali ini?
Rhodes Island dan Reunion melawan diskriminasi dengan cara berbeda
Arknights bersetting di sebuah dunia bernama Terra, dimana penghuninya adalah manusia yang memiliki ciri khas binatang seperti telinga dan ekor. Dunia ini tengah dilanda wabah Oripathy yang disebabkan oleh paparan terhadap mineral Originium. Dalam stadium akhir, Oripathy menyebabkan tubuh para penderitanya mengkristal.
Perusahaan farmasi Rhodes Island didirikan untuk membantu orang-orang yang terinfeksi Oripathy, dengan memberikan pengobatan dan tempat berlindung bagi mereka yang terdiskriminasi. Di saat bersamaan, mereka juga mengirimkan pasukan paramiliter untuk melawan organisasi teroris Reunion yang beranggotakan korban infeksi Oripathy.
Pasukan Rhodes Island yang dipimpin oleh Amiya diterjunkan ke Chernobog untuk membangunkan Dokter, seorang peneliti Originium dan juga komandan perang Rhodes Island. Sang Dokter yang telah tertidur lama diyakini menjadi kunci bagi Rhodes Island untuk bisa selangkah lebih depan dari Reunion.
Plotnya lambat, tapi sangat otentik dengan cerita di game
Sekilas, Arknights: Prelude to Dawn memiliki satu kekurangan fatal yaitu plotnya terlalu lambat. Adegan aksi yang jumlahnya terbatas disambung dengan eksposisi dan world-building yang panjang. Selain itu, jumlah episode yang sedikit juga digunakan untuk menceritakan bagian awal dari game.
Meskipun konten cerita yang disajikan tidak terlalu banyak, justru ini jadi semacam kekuatan tersendiri bagi Prelude to Dawn. Pacing lambatnya membuat emosi karakter dapat dibangun dengan baik. Selain itu, akurasi cerita antara anime dengan game sangat tinggi karena tidak ada bagian yang dipotong.
Otentik adalah kata kunci yang menjadikan Prelude to Dawn sangat menarik untuk ditonton. Anime ini diproduksi oleh Yostar Pictures, divisi animasi dari publisher game Yostar yang menerbitkan game ini ke seluruh dunia. Developer Arknights, Hypergryph dan Studio Montagne juga ikut dilibatkan dalam produksinya.
Hasilnya, Prelude to Dawn bisa dikatakan cukup memuaskan bagi para gamer Arknights yang sudah khatam dengan lore game-nya, hingga penonton awam yang baru mengenal Arknights.
Kesimpulan review Arknights: Prelude to Dawn
Ritme cerita yang lambat menjadi penghalang besar bagi mereka yang ingin menonton Arknights: Prelude to Dawn. Namun jika hal itu bukan masalah, anime ini sangat memuaskan untuk diikuti dari awal hingga akhir.
Prelude to Dawn bukan anime sekaliber Cyberpunk: Edgerunners maupun Arcane sebagai pemenang adaptasi game terbaik di The Game Awards 2022. Namun, anime ini menjadi standar baru bagi adaptasi anime dari game mobage di kelasnya.
Alih-alih memadatkan sebanyak mungkin cerita dan karakter ke dalam jumlah episode yang terbatas, Yostar memilih untuk menyajikan kisah Arknights dalam jangka panjang dan serunut mungkin.
Hal ini memastikan mereka mampu mendapatkan tingkat emosi yang mereka inginkan, serta hasil akhir yang sesempurna mungkin. Bandingkan anime adaptasi mobage lain yang jatuhnya medioker atau bahkan gagal karena berbagai masalah yang mendera produksinya.
Sekuel Arknights: Prelude to Dawn diberi judul Perish in Frost dan diperkirakan akan tayang di tahun 2023.
Rating: 3,5/5
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan anime, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_media!
