Review Bocchi the Rock: Surat Cinta Buat Pecinta Musik J-Rock

Anime musim Fall 2022 sudah usai, dan di sini kamu bisa membaca review untuk anime Bocchi the Rock. Apakah anime ini mampu memuaskan keinginan pecinta musik Jejepangan?
Anime yang diadaptasi dari manga karangan Aki Hamaji ini menjadi judul kejutan di akhir tahun 2022. Selain punya cerita dan karakter menarik, anime ini juga disebut mampu menarik perhatian fans musik J-Rock.
Seperti apa hebohnya anime Bocchi the Rock? Simak bahasannya di bawah ini.
Gitaris penyendiri mencoba mencari band

Termotivasi untuk mencari teman, Hitori “Bocchi” Gotoh belajar bermain gitar dan berharap bisa bergabung dengan sebuah band. Namun hingga ia masuk SMA, Hitori tetap menyendiri. Alih-alih mencari band, Hitori menjadi seorang YouTuber dengan akun bernama “guitarhero” yang memainkan cover lagu rock populer.
Suatu hari setelah Hitori kembali gagal mencari teman di sekolah, seorang drumer bernama Nijika Ijichi mengajaknya untuk bermain di dalam band sebagai gitaris pengganti. Bermain bersama basis Ryo Yamada, ketiganya sepakat untuk membentuk band.
Setelah gadis populer dari sekolah Hitori, Ikuyo Kita, bergabung menjadi vokalis, band bernama Kessoku Band pun dibentuk. Meskipun masih amatir, Hitori dan kawan-kawan berambisi untuk jadi band yang sukses. Khusus bagi Hitori, ia berharap mimpinya bisa membuat dirinya lebih terbuka dengan orang lain.
Bocchi the Rock punya jiwa J-Rock yang kuat

Bocchi the Rock mengusung formula ala K-ON yang menampilkan cerita band anak sekolahan. Namun berbeda dengan K-ON, Bocchi the Rock punya elemen plot yang lebih kuat. Terlepas konten komedinya yang melintasi ranah absurdisme, cerita yang diangkat terasa realistis karena menceritakan perjuangan band amatir meraih popularitas.
Pecinta musik J-Rock akan dipuaskan dengan berbagai fanservice yang diselipkan. Selain karena nama-nama karakternya terinspirasi musisi J-Rock terkenal, musik yang disuguhkan digarap oleh anggota band terkemuka.
Nama-nama seperti Maguro Taniguchi (KANA-BOON), Ikkyu Nakajima (tricot), Ritsuo Mitsui (la la larks), Yuho Kitazawa (the peggies), hingga Masafumi Gotoh (ASIAN KUNG-FU GENERATION) terlibat dalam proses produksi lagu opening, ending, dan insert song yang dibawakan Kessoku Band.
Perhatian lebih detil juga ditunjukkan dari sisi tata suara. Anime ini tidak segan untuk menunjukkan betapa jeleknya Bocchi dan kawan-kawan bermain musik. Saat Kessoku Band bermain kurang fokus, ritme musik dan akurasi nada sengaja dibuat kacau dibandingkan saat mereka bermain dengan lebih sempurna.
Hal ini menunjukkan Bocchi the Rock tidak hanya berniat untuk memuaskan pecinta musik J-Rock, tetapi juga memberikan rasa respek kepada nama-nama besar di skena musik ini.
Kesimpulan review Bocchi the Rock

Bocchi the Rock terasa seperti BECK dalam kemasan yang lebih imut. Keduanya sama-sama menceritakan perjalanan anak band dari bawah menuju atas, dengan cerita yang lebih ringan dan mudah dicerna penonton anime biasa.
Terlepas itu, Bocchi the Rock nggak sekedar all show no substance, karena anime ini menunjukkan lewat musiknya bahwa mereka benar-benar cinta dengan musik J-Rock. Anime ini menawarkan nilai yang lebih dari sekedar “anak SMA lucu ngeband”, dan memberikan variasi yang penuh dengan realisme.
Di tengah lanskap anime yang dipenuhi dengan cerita dan franchise bertema idol, Bocchi the Rock menjadi angin segar buat fans yang sedang mencari suasana baru. Keunggulan yang mereka tawarkan terbukti membuat Bocchi the Rock menjadi kuda hitam di musim anime Fall 2022 ini.
Bocchi the Rock bisa ditonton gratis di Bstation.
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan anime, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_media!
Rating: 4/5