Penampilan Ininity Castle di film ini sangat memukau. (Japan Nakama)
Sejak menit awal, ufotable sebagai studio animasi Demon Slayer langsung flexing kemampuan animasi mereka. Cara ufotable menggambarkan Indinity Castle sangat cantik, rumit, dan punya skala masif. Setting tempat ini diciptakan dengan 3DCG yang jadi salah satu yang tercantik dalam sejarah anime.
Elemen 2D dan 3D membaur jadi satu, tanpa ada yang menonjol satu sama lain. Animasi pertarungan terasa fluid dan mampu mengikuti pergerakan background 3D.
3 pertarungan major menjadi highlight di film ini, dimana setiap pertarungan mendapatkan spotlight yang cukup mendalam. Flashback membantu penonton mendapatkan konteks tambahan terkait karakter yang terlibat, namun kemunculannya menghilangkan momentum dan tensi dalam pertarungan.
Selain itu, cara ufotable mengemas ketiga arc ini terasa bertele-tele. Runtime hampir 3 jam dengan flashback yang terlalu panjang bisa membuat penonton bosan. Seakan-akan film ini akan dipotong lagi menjadi serial TV seperti film Mugen Train.