Review Protocol Rain: Anime Esports yang Keteteran di Late Game

Anime ini jika diibaratkan pertandingan esports, kuat di early game tapi lemah di late game. Simak review anime Protocol Rain di artikel berikut ini!
Anime produksi studio Quad ini mengangkat tema yang tidak umum dalam anime ber-genre sport dan olahraga, yaitu esports.
Popularitas esports yang semakin meningkat belakangan ini tentu bisa diangkat jadi tema utama dalam sebuah anime.
Namun jika digabungkan dengan kisah drama, bagaimana hasil akhirnya? Apakah Protocol Rain bisa memenuhi ekspektasi fans anime dan fans esports?
Review Protocol Rain
1. Sinopsis

Shun bekerja paruh waktu di warnet FOX ONE untuk menghidupi ibu dan adik perempuannya, Mio.
Sebuah kecelakaan menewaskan ayah Shun dan membuat Mio cacat. Shun sekolah dan bekerja untuk biaya pengobatan Mio.
Suatu hari, warnet FOX ONE terungkap menanggung hutang akibat membayarkan gaji tim esports Xaxxerion mereka.
Agar warnet tidak tutup dan Shun bisa terus bekerja, ia bersama Nozomi dan Akito mengisi roster tim FOX ONE yang sebelumnya dibubarkan.
Mereka juga mengadakan trial untuk merekrut pemain baru, dan mendapatkan pemain yang cukup jago. Mereka adah otaku bernama Ryusei dan aktris bernama Yu.
Untuk mendapatkan uang lebih banyak, tim FOX ONE berambisi untuk masuk ke dalam scene profesional Xaxxerion
2. PLUS: Pintu masuk ke dunia esports

Jika kamu suka bermain Counter Strike atau VALORANT, atau pemula dalam esports, maka anime Protocol Rain akan cukup menarik untuk kamu ikuti.
Berbagai elemen dalam dunia esports dijelaskan secara sederhana sehingga mudah diikuti oleh pemonton awam.
Penonton bisa mengenal seperti apa format turnamen esports, taktik dasar dalam pertandingan, hingga kehidupan sebagai seorang pro player.
Pecinta game FPS juga akan dimanjakan dengan beberapa easter egg bertema Counter Strike dan Valorant, seperti kemunculan layout map Dust 2 dan Split.
3. PLUS: Karakter menarik

Cerita bertema esports di atas semakin menarik dengan drama manusia yang memunculkan konflik personal dalam setiap karakternya.
Misalnya Shun dan Yu, yang harus menyeimbangkan kehidupan mereka sebagai pelajar/aktris dengan aktivitas sebagai pro player.
Atau pun sosok Mio yang bimbang untuk menjalani rehabilitasi karena takut sikap kakaknya akan berubah.
Konflik seperti ini mampu menciptakan drama menarik di dalam dan di luar pertandingan Xaxxerion yang jadi fokus utama Protocol Rain.
4. MINUS: Esports hanya di awal saja

Meskipun mengusung tema esports, tema ini hanya terasa kuat sampai pertengahan cerita saja. Seterusnya, hanya dipenuhi konflik karakter yang dramatis.
Perjuangan tim FOX ONE yang ingin melunasi hutang diambil alih dengan konflik antara Shun dan Mio yang logikanya lemah.
Shun berusaha menjadi pro player agar bisa mengobati Mio, namun Mio tidak ingin diobati karena takut Shun menjadi dingin setelah ia sembuh.
Konflik ini terus dimainkan sampai akhir episode, dan menutupi plot line lainnya.
5. MINUS: Banyak plot yang menggantung

Masih bersambung dengan bahasan di atas, ada banyak sekali plot dan subplot yang ditinggalkan dan tidak diselesaikan di akhir episode.
Contoh subplot tersebut diantaranya adalah Yu yang bersitegang dengan managernya karena ketahuan bertanding, hingga hubungan romantis antara Shun, Yu, dan Nozomi.
Bahkan, plot utama Protocol Rain yaitu mencegah warnet FOX ONE bangkrut tidak disinggung lagi menjelang akhir cerita.
6. Kesimpulan review Protocol Rain

Protocol Rain punya potensi yang tinggi untuk mengangkat cerita soal esports, khususnya game esports FPS.
Namun, Team Kitsune dan Kotsukotsu selaku kreator nampaknya hanya menggunakan esports sebagai latar cerita drama mereka, tanpa punya niat untuk mengembangkannya lebih lanjut.
Hal ini agak disayangkan karena hasil akhirnya jadi setengah-setengah. Sebagai anime esports ia cukup lemah, dan sebagai anime drama ia juga kurang bagus.
Tidak ada salahnya menonton Protocol Rain disaat bosan, namun jika kamu ingin anime esports yang lebih menantang, The King’s Avatar bisa kamu coba.
Protocol Rain bisa kamu tonton gratis di Muse Indonesia dengan judul Protokol Berwarna Hujan Kita.
Rating: 2/5