Review The First Slam Dunk: Debut Solid Takehiko Inoue Sebagai Sutradara

Turnamen basket SMA tingkat nasional masuk ke babak 2 dimana tim debutan SMA Shohoku langsung bertemu dengan juara nasional SMK Sannoh. Sebagai juara 3 tahun berturut-turut, permainan offense dan defense Eiji Sawakita dan kawan-kawan bisa dibilang sangat sempurna.

Hal ini tidak menghalangi Hanamichi Sakuragi, Hisashi Mitsui, Takenori Akagi, Ryota Miyagi, dan Kaede Rukawa untuk menantang Sannoh yang tidak terkalahkan. Meskipun memiliki banyak kekurangan, tim SMA Shohoku punya kans untuk maju berkat keunikan masing-masing anggotanya.

Di tengah pertandingan, Ryota teringat dengan masa lalunya, mulai dari bagaimana ia mengidolakan kakaknya Sota, bagaimana ia kehilangan semangat bermain basket, hingga sampai ke titik ini…

The First Slam Dunk mengambil keputusan super radikal dengan menjadikan Ryota sebagai tokoh utama, alih-alih Hanamichi. Diantara anggota tim Shohoku, Ryota memang punya background story yang kurang padat dibanding beberapa karakter lain, sehingga ini adalah cara Takehiko Inoue untuk memberinya closure yang pantas.

Background story Ryota diselipkan diantara pertandingan Shohoku vs Sannoh dan mencakup berbagai tahapan kehidupannya semasa di Okinawa, mencari passion basket selama SMP, hingga perseteruan dengan Mitsui di SMA. Harus dikatakan, drama off-pitch yang disajikan sangat menarik dan menyentuh.

Di samping Ryota, masa lalu karakter lain dan konflik mereka dijelajah meskipun hanya berfungsi sebagai pemberi konteks untuk motivasi mereka. Misalnya saat Hanamichi mendapatkan cedera punggung, kita diberi flashback pertemuan pertamanya dengan Haruko. Lalu saat Takenori bimbang melihat skor sementara melawan Sannoh, ada lagi flashback saat ia mengikuti turnamen di kelas 2 SMA.

Walaupun sudah condong fokus pada Ryota, ada beberapa aspek kehidupan dirinya yang kurang dijelaskan dengan baik, misalnya bagaimana Ryota naksir pada Ayako. Penambahan beberapa adegan bisa memberikan konteks tambahan sehingga ceritanya lebih solid.

Animasi The First Slam Dunk sendiri disajikan dalam style 2D untuk adegan drama, dan 3D untuk adegan permainan basket. Dalam debutnya sebagai sutradara, Takehiko Inoue bisa memberikan gaya pengarahan yang bagus. Ia menyajikan pertandingan lewat angle dinamis, dan menonjolkan momentum dengan memainkan kecepatan adegan.

Untuk film pertamanya, Takehiko Inoue berhasil menyajikan kisah Slam Dunk sesuai dengan visi dan misinya. Film ini menunjukkan kematangan Inoue sebagai pencerita sehingga The First Slam Dunk terasa dramatis dan emosional, namun tidak kehilangan ciri khasnya.

Pergantian tokoh utama juga secara mengejutkan tidak terasa janggal. Kita bisa melihat sisi lain Ryota yang lebih kompleks, sementara Hanamichi juga terasa segar saat menjadi karakter support dan comic relief.

Memang ada sedikit bagian yang cukup kasar saat mengadopsi alur cerita yang maju-mundur, apalagi ada kesan kalau beberapa bagian baru bisa dinikmati jika kamu sudah khatam mengikuti jalan cerita Slam Dunk. Tapi secara keseluruhan, film ini masih bisa ditonton mereka yang awam dengan franchise anime-manga basket ini.

The First Slam Dunk bisa dikatakan sebagai salah satu film Slam Dunk terbaik yang pernah dibuat. Tak hanya ditangani langsung oleh kreatornya, film ini menyentuh level emosional yang sangat tinggi layaknya berbagai kisah drama olahraga populer.

The First Slam Dunk kini sudah bisa ditonton di bioskop terdekat di kotamu.

Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan anime, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_media!

Rating: 8/10