Masa lalu Ryota dan konfliknya jadi fokus utama di The First Slam Dunk. (ComicBook.com)
The First Slam Dunk mengambil keputusan super radikal dengan menjadikan Ryota sebagai tokoh utama, alih-alih Hanamichi. Diantara anggota tim Shohoku, Ryota memang punya background story yang kurang padat dibanding beberapa karakter lain, sehingga ini adalah cara Takehiko Inoue untuk memberinya closure yang pantas.
Background story Ryota diselipkan diantara pertandingan Shohoku vs Sannoh dan mencakup berbagai tahapan kehidupannya semasa di Okinawa, mencari passion basket selama SMP, hingga perseteruan dengan Mitsui di SMA. Harus dikatakan, drama off-pitch yang disajikan sangat menarik dan menyentuh.
Di samping Ryota, masa lalu karakter lain dan konflik mereka dijelajah meskipun hanya berfungsi sebagai pemberi konteks untuk motivasi mereka. Misalnya saat Hanamichi mendapatkan cedera punggung, kita diberi flashback pertemuan pertamanya dengan Haruko. Lalu saat Takenori bimbang melihat skor sementara melawan Sannoh, ada lagi flashback saat ia mengikuti turnamen di kelas 2 SMA.
Walaupun sudah condong fokus pada Ryota, ada beberapa aspek kehidupan dirinya yang kurang dijelaskan dengan baik, misalnya bagaimana Ryota naksir pada Ayako. Penambahan beberapa adegan bisa memberikan konteks tambahan sehingga ceritanya lebih solid.
Animasi The First Slam Dunk sendiri disajikan dalam style 2D untuk adegan drama, dan 3D untuk adegan permainan basket. Dalam debutnya sebagai sutradara, Takehiko Inoue bisa memberikan gaya pengarahan yang bagus. Ia menyajikan pertandingan lewat angle dinamis, dan menonjolkan momentum dengan memainkan kecepatan adegan.