Review Yasuke: Afro Samurai, untuk Fans Generasi Baru?

Gonzo merilis anime Afro Samurai yang menampilkan seiyuu Samuel L. Jackson serta musik dari pentolan Wu-Tang Clan, RZA. Melihat kesuksesan anime tersebut, Netflix juga tak mau ketinggalan dan melepas Yasuke, seperti apa review buat serial anime ini?
Layaknya Afro Samurai, Yasuke menampilkan premis tentang samurai kulit hitam. Namun bedanya, sosok Yasuke si samurai kulit hitam adalah tokoh betulan yang jadi bagian sejarah era Sengoku di Jepang.
Yasuke yang awalnya merupakan budak dari misionaris Eropa “dibeli” oleh Oda Nobunaga yang sangat penasaran dengan sosoknya. Yasuke kemudian diangkat menjadi samurai dan berpartisipasi dalam berbagai momen penting di kehidupan Oda.
Namun catatan hidup Yasuke tak terdokumentasikan dengan baik dan atau jelas. Mengadaptasikan kisahnya dengan referensi minim, tentu sulit untuk menciptakan anime Yasuke yang akurat dengan sejarah.
Karena itu, sutradara dan penulis naskah LeSean Thomas bersama tim dari studio MAPPA mengadopsi pendekatan fantasi dan sci-fi dalam menggarap Yasuke versi Netflix ini. Tim all-star pun dikumpulkan mulai dari desainer karakter Takeshi Koike, komposer musik Flying Lotus, hingga aktor Lakeith Stanfield yang bakal memerankan Yasuke.
Seperti apa review anime Yasuke ini? Langsung cek di bawah ini!
Yasuke si samurai hitam di dunia fantastis

Kisah anime Yasuke dibuka pada peristiwa Honnoji. Oda Nobunaga yang terpojok dalam serangan tentara pimpinan Dark General yang mengabdi pada Yami no Daimyo, meminta Yasuke untuk mengeksekusi dirinya.
20 tahun setelah peristiwa itu, Yasuke yang melarikan diri dari misionaris Jesuit kini menjadi seorang pendayung sampan yang dipanggil dengan sebutan Yassan. Meski sejauh ini Yasuke mampu hidup dengan tenang, masa lalunya mulai mengejar.
Yasuke diminta oleh seorang biduanita bernama Ichika untuk mengantar dirinya dan anak angkatnya, Saki, menemui dokter di utara. Namun perjalanan mereka diganggu oleh sekelompok pembunuh bayaran.
Rupanya, penyakit Saki menyembunyikan sebuah kekuatan misterius yang konon bisa mengacaukan status quo di Jepang, dan dipercaya jadi kunci untuk menggulingkan kekuasaan Yami no Daimyo.

Anime Yasuke sendiri tak menampakkan diri sebagai sebuah anime yang benar-benar stylish seperti Afro Samurai atau Samurai Champloo. Memang ada beberapa jejak yang membuat anime ini unik, tapi secara keseluruhan kisah Yasuke sendiri cukup membumi dan membuat Yasuke lebih humanis.
Rasanya unik saja melihat Yasuke yang hanya manusia biasa dengan spirit samurai kuatnya harus bertarung menghadapi robot, manusia beruang, dukun yang bisa memanggil hantu, hingga monster abadi yang bisa berkelana di dunia astral.
Aksi yang ditonjolkan cukup greget dengan koreografi mantap serta banyak adegan sadis dimana bagian tubuh terbela-belah dan adegan mutilasi yang tak disensor. Hal ini juga didukung oleh soundtrack garapan Flying Lotus yang mencampurkan banyak elemen genre musik sehingga terdengar eksperimental tapi tetap terasa oriental.
Hal yang sedikit disayangkan pada anime Yasuke adalah, anime ini punya dunia yang menarik, dan LeSean Thomas jelas punya visi terarah dari dirinya sendiri soal bagaimana membuat era Sengoku sangat menarik. Namun semua itu seakan percuma karena anime Yasuke tak memberikan penonton kesempatan untuk menyerap world building-nya.

Kesimpulannya, review Yasuke kali ini meninggalkan kesan yang cukup baik. Meskipun ada beberapa kekurangan, anime ini masih tetap menjadi hiburan yang cukup untuk menghabiskan waktu.
Apakah akan lebih baik jika anime Yasuke setia mengangkat sejarah? Bisa iya, bisa tidak. Namun di keadaannya sekarang, anime ini sudah cukup oke dan membuka ruang untuk season kedua.
Yasuke bisa kamu saksikan di Netflix.