Tragis! Ini Sisi Gelap One Piece yang Jarang Diketahui Fans

Meskipun sering terlihat seperti manga yang penuh semangat dan humoris, ada beberapa momen yang memberikan sisi gelap one piece.
Tak pelak, hal itu membuat kejutan oleh para fans. Di dalam manga One Piece, cukup banyak adegan maupun dialog pelecehan fisik hingga psikologis.
Bahkan, elemen tersebut terasa sadis dan juga berdampak besar.
Tentunya berbagai momen gelap tersebut bisa saja muncul lagi mengingat manganya masih jalan hingga sekarang.
Sisi gelap One Piece
1. Transformasi Cyborg yang Menyakitkan Kuma

Sisi gelap pertama adalah adegan transformasi Cyborg pada Kuma.
Untuk alasan yang tidak diketahui, Bartholomew Kuma memutuskan untuk menawarkan dirinya sebagai kelinci percobaan manusia.
Tujuannya adalah untuk eksperimen perang yang perlahan-lahan melepaskan dirinya dari inti, yakni kemampuan modifikasi pada satu waktu.
Dapat diasumsikan bahwa dia menemukan pertukaran yang layak mengorbankan kemanusiaan dan kehendak bebasnya.
Namun, hasil akhirnya tetap kejam. Kuma justru menjadi budak mainan yang disewakan untuk para Tenryuubito atau kaum naga langit.
Diketahui para Tenryuubito ini selalu membuat kerusakan dan pelecehan.
Meskipun dia tidak merasakan sakit karena dia sudah mati secara kiasan, hal itu adalah ejekan bagi mereka yang masih peduli pada Kuma.
2. Adanya Kamp Kerja Paksa dan Perbudakan Pada Tequila Wolf

Tequila Wolf merupakan monumen berlapis yang melambangkan keserakahan dan korupsi Pemerintah Dunia selama berabad-abad.
Seluruh generasi orang yang diperbudak menyia-nyiakan hidup dan impian mereka. Sebab, mereka mengerjakan tugas Sisyphean dalam kondisi brutal di kamp kerja paksa.
Melarikan diri juga adalah hal sia-sia untuk waktu yang lama. Bahkan setelah pembebasan, kesempatan untuk hidup bahagia akan menjadi perjuangan terus-menerus.
Khususnya bagi kaum yang sebelumnya hidup menjadi budak.
3. Cipher Pol, Perdagangan Manusia dan Pembunuh Anak

Sisi gelap lainnya dari One Piece adalah adanya tempat perdagangan manusia dan pembunuhan anak, yakni Cipher Pol.
Pemerintah Dunia pada dasarnya adalah lembaga yang berbahaya.
Dari Mother Caramel, para penggemar mengetahui bahwa mereka memperdagangkan anak-anak yatim piatu untuk menjadi tentara Marinir atau pembunuh di Cipher Pol.
Belum diketahui apakah Lucci bergabung dengan CP9 dengan cara ini atau tidak.
Namun Rob Lucci dan agen CP9 lainnya menerima pelatihan fisik yang ketat dan tidak manusiawi sejak masa kanak-kanak.
Pikiran mereka dibentuk untuk meninggalkan belas kasihan atau moral. Hal Ini dicontohkan dalam salah satu misi masa kecil Lucci.
Ketika kru bajak laut menculik 500 tentara sebagai sandera, Lucci membantai semua orang. Baik itu bajak laut maupun sandera karena dia percaya ditangkap adalah tanda kelemahan.
4. Perbudakan Nami Pada Arlong

Pengungkapan backstory Nami menandai poin yang ditunjukkan One Piece bagaimana bisa menghadapi air mata dan sakit hati.
Arlong menyandera desa Nami dan membunuh ibu angkatnya, yakni Bell-Mere di depan matanya ketika masih 8 tahun.
Nami setuju untuk bergabung dengan kru Arlong dalam kesepakatan yang setara dengan perbudakan.
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan cukup uang agar membeli kembali desanya.
Ketika uang yang dia kumpulkan disita oleh seorang Marinir yang korupsi dan penduduk desa bangkit melawan Arlong, Nami mencoba menghentikan mereka dengan sia-sia.
Sendirian dan putus asa, Nami berulang kali menusuk lengannya sampai Luffy menghentikannya. Akhirnya pun, Nami memohon bantuannya.
Demikian sisi gelap One Piece yang jarang diketahui fans.