Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
Sony membeli saham Bandai Namco sebesar 2,5%. (Gaming Instincts)
Sony membeli saham Bandai Namco sebesar 2,5%. (Gaming Instincts)

Intinya sih...

  • Sony membeli saham Bandai Namco sebesar 2,5% untuk fokus pada bisnis anime.

  • Sony mengelola Aniplex, A-1 Pictures, dan Crunchyroll, sementara Bandai Namco memiliki Sunrise dan Bandai Namco Filmworks.

  • Kerjasama Sony-Bandai Namco dalam produksi anime bisa menguntungkan kedua belah pihak namun juga menimbulkan kekhawatiran akan monopoli di industri anime.

Sony dilaporkan membeli saham Bandai Namco sebesar 2,5%. Namun, faktor akuisisi saham ini bukan karena industri game, melainkan anime.

Sony mengumumkan telah memberikan investasi untuk Bandai Namco, demi memaksimalkan bisnis IP mereka.

"Bandai Namco dan Sony akan fokus pada perluasan komunitas untuk IP seperti anime dan manga di seluruh dunia, dan memperkuat keterlibatan, khususnya di bidang anime," tulis Sony dalam rilis pers mereka.

Seperti apa dampak akuisisi ini terhadap produksi anime ke depannya?

1. Sony di industri anime

Beberapa anime populer produksi studio Sony. (CBR)

Sony bisa dibilang merupakan salah satu raksasa dalam industri anime. Bisnis anime Sony ditangani oleh Aniplex, perusahaan yang berada di bawah naungan Sony Music Entertainment Japan.

Aniplex mengelola beberapa perusahaan yang terlibat dalam industri anime. Dari sisi produksi anime itu sendiri, Aniplex menaungi dua studio anime yaitu A-1 Pictures dan CloverWorks.

Aniplex juga merupakan induk dari Crunchyroll, salah satu platform streaming anime terbesar di dunia. Mereka juga menyerap Funimation, salah satu distributor dan rumah produksi untuk dubbing anime.

Di luar Aniplex, Sony Music Entertainment Japan juga memiliki beberapa label musik yang terlibat dalam beberapa produksi anime. Contohnya ada Epic Records Japan, SME Records, Ki/oon Music, hingga SACRA MUSIC.

2. Bandai Namco di industri anime

Beberapa anime populer produksi studio Bandai Namco. (CBR)

Sementara itu, divisi anime Bandai Namco dinaungi oleh departemen Visual and Music di internal mereka.

Salah satu perusahaan terbesar di dalam divisi ini adalah Bandai Namco Filmworks, yang dulu dikenal sebagai Sunrise. Terdapat pula beberapa studio anime turunan seperti Bandai Namco Pictures, Actas, dan Eightbit.

Mereka juga memiliki Sotsu, perusahaan advertising yang menjadi support untuk beberapa anime produksi Sunrise.

Bandai Namco juga memiliki Bandai Namco Music Live yang terlibat dalam produksi musik dan event live-nya.

3. Bagaimana kerjasama Sony-Bandai Namco berjalan

Gundam 00, contoh anime yang melibatkan perusahaan Sony dan Bandai Namco. (Centaku Media)

Sebelum melihat bagaimana Sony dan Bandai Namco berkolaborasi, kita harus melihat bagaimana sebuah anime diproduksi, melalui sistem yang disebut komite produksi.

Komite produksi merupakan joint venture antara berbagai perusahaan yang berinvestasi untuk memproduksi sebuah judul anime. Komite ini umumnya terdiri dari studio anime, label musik, agency periklanan, stasiun TV, perusahaan mainan, dan lain-lain.

Ada dua tujuan dibentuknya komite produksi anime. Pertama adalah membagi-bagi pengeluaran untuk produksi anime, serta pembagian kerja dalam produksi anime itu sendiri.

Dengan skema komite produksi ini, sebenarnya Sony dan Bandai Namco telah banyak bekerja sama dalam berbagai judul anime.

Kita ambil contoh anime Gundam 00 yang telah tayang. Dari sisi Sony, mereka menyediakan musik via SME Records dan Crunchyroll untuk platform streaming internasional.

Kemudian, Bandai Namco punya studio Sunrise untuk memproduksi animasinya, dan Sotsu sebagai agensi yang memegang promosi/marketing.

Namun dengan akuisisi saham minoritas ini, kerja sama antara Sony dan Bandai Namco lebih erat, dan mereka punya kontrol lebih kuat terhadap produksi anime.

4. Apakah ada dampaknya untuk industri anime?

Ancaman monopoli industri anime kembali mencuat setelah Sony membeli saham Kadokawa. (Gamefinity)

Kerja sama Sony-Bandai Namco ini tentu bisa menguntungkan kedua belah pihak. Bandai Namco bisa menggunakan berbagai IP dan lagu milik Sony untuk memproduksi anime baru. Sony juga memperkuat portfolio anime mereka berkat katalog Bandai Namco yang ekstensif.

Tapi di sisi lain, akuisisi saham minoritas ini ditakutkan akan berujung pada monopoli Sony dalam industri anime. Hal ini sempat mengemuka setelah Sony mengakuisisi 10% saham Kadokawa yang juga pemain besar di industri anime.

Apalagi, Crunchyroll juga hampir sulit disaingi oleh beberapa platform streaming khusus anime (platform seperti Netflix dan Prime Video bukan platform eksklusif anime). Jika tidak ada platform streaming anime lain yang bisa menantang Crunchyroll, maka monopoli berhasil diraih.

Ini juga akan berdampak pada beberapa anime yang tayang gratis di YouTube melalui distributor seperti Muse Asia atau Ani-One, karena berbagai judul anime Bandai Namco akan dibuat eksklusif untuk platform Crunchyroll.

Setidaknya,, dengan jumlah akuisisi saham sebesar 2,5%, kita tidak akan melihat pergerakan yang angresif dari kubu Sony dan Bandai Namco. At best, mungkin tidak akan ada yang berubah dari cara kalian menonton anime.

Bagaimana dengan pendapatmu sendiri? Apakah akan muncul kolaborasi epik antara Sony dan Bandai Namco?

Editorial Team