[OPINI] Teknologi Sains Ninja di Boruto Bermanfaat Atau Berbahaya?

Perkembangan teknologi sains di serial Boruto membuat banyak perubahan dalam lanskap dunia ninja ini. Mobil, kereta, gadget kecil, hingga email sudah jadi makanan sehari-hari. Namun, teknologi sains juga bermanfaat dalam misi para ninja.
Perkembangan teknologi berujung kepada diciptakannya berbagai senjata dan alat untuk membantu para ninja dalam misi. Namun, teknologi sains ninja juga bisa disalah gunakan untuk aksi kejahatan.
Nah, sebenarnya teknologi sains ninja ini bermanfaat atau berbahaya? Mari kita telisik beberapa dampak alat ini.
Dampak teknologi sains ninja di Boruto
1. Mengembangkan taktik para ninja

Gak perlu diragukan lagi, teknologi sains memberikan banyak kemungkinan baru buat para ninja. Salah satu contoh terbesarnya adalah Shinobi Gauntlet alias Kote.
Senjata lengan ini ditembakkan layaknya senjata api. Amunisinya berupa gulungan jurus yang sudah dikecilkan menjadi sebesar peluru. Selain digunakan pada Kote, peluru ini juga dipakai Ao untuk gatling gun miliknya.
Kelompok Scientific Ninja Weapons Team Konoha yang dipimpin Katasuke Tono adalah salah satu pemimpin di bidang teknologi sains ninja. Mereka mengembangkan berbagai alat dan senjata untuk membantu misi para ninja.
Alat-alat yang mereka kembangkan seperti bom flashbang hingga pedang chakra punya fungsi praktis yang bisa diterapkan pada pertarungan. Alat lain seperti mesin Shijima bersifat eksperimental dan masih diteliti kegunaannya.
2. Teknologi sains ninja bisa menyelamatkan nyawa

Teknologi sains ninja juga melahirkan alat baru bernama Shinobi-Ware. Alat ini adalah prostetik untuk mengganti bagian tubuh yang hilang atau rusak berat.
Shinobi-Ware adalah pengembangan lebih lanjut dari boneka chakra yang dikombinasikan dengan hasil riset pada sel Hashirama Senju serta jalur chakra buatan.
Dengan hasil teknologi itu, pengguna Shinobi-Ware bisa menggerakkan bagian tubuh buatan layaknya tubuh asli mereka.
Jika Shinobi-Ware gak dikembangkan oleh Katasuke, Naruto bisa saja harus menghabiskan sisa hidupnya tanpa lengan kanan. Pengguna Shinobi-Ware lainnya yang terkenal adalah Ao serta Kawaki.
Boruto Kuasai Indonesia? Ini Daftar Anime Crunchyroll Terpopuler 2020 di Seluruh Dunia
3. Bisa disalah gunakan

Layaknya senjata di dunia nyata, teknologi sains ninja juga bisa berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah.
Kara adalah organisasi yang mengembangkan teknologi sains ninja untuk keperluan jahat. Mereka bisa menciptakan robot yang beraksi mirip boneka tapi bisa bergerak sendiri tanpa pengendali.
Selain itu, Kara juga memiliki teknologi kloning untuk menciptakan manusia baru dari informasi genetik orang lain. Koji Kashin misalnya, adalah manusia kloning ciptaan Amado yang didasarkan dari informasi genetik Jiraiya. Ia diciptakan Amado untuk membunuh Isshiki Otsutsuki.
4. Mengandalkan teknologi sains bukan jalan ninja

Walaupun teknologi sains ninja sangat praktis dan mempermudah pemakainya, terlalu mengandalkan teknologi bisa berdampak buruk. Para ninja akan terlalu bergantung pada alat mereka alih-alih kemampuan sendiri.
Saat Katasuke meminta Naruto untuk memasukkan Kote ke dalam ujian chuunin, sang hokage menolak permintaan itu karena penggunaan Kote gak adil buat peserta lain, plus bertolak belakang dengan tujuan dari ujian itu sendiri.
Naruto juga mengajarkan hal yang sama kepada Boruto. Saat mengetahui anaknya menggunakan Kote di ujian chuunin, ia gak ragu untuk mendiskualifikasi Boruto.
Di momen lainnya, Boruto protes karena Naruto menggunakan lengan Shinobi-Ware-nya untuk menyerap semua jutsu Boruto. Naruto menjelaskan bahwa menggunakan alat canggih itu gak salah, namun terlalu bergantung pada alat juga gak baik.
Nah, menurut kamu sendiri apakah teknologi sains ninja bermanfaat atau justru banyak bahayanya? Apa kamu setuju dengan pendapat Naruto soal alat-alat canggih ini?