Beberapa film klasik ternyata telah memperkenalkan kita pada gadget inovatif dari beberapa dekade sebelum hal itu menjadi bagian dari kehidupan kita. Selain itu, juga ada yang telah meramalkan tren gaya hidup dan pergeseran budaya, serta berbagai perkembangan dalam sains, serta teknologi.
Sejauh mana sih sebuah film memprediksi masa depan? Dalam beberapa film ini, hal-hal yang belum terjadi di masa lampau ternyata bisa menjadi kenyataan di masa kini.
Film ini dirilis jauh sebelum televisi menjadi hiburan masyarakat dunia. The Truman Show menceritakan kisah yang mustahil dari seorang penjual asuransi yang baik hati, yang kebetulan menjadi bintang acara TV.
Film yang mengisahkan kehidupan pria yang hidup dalam kehidupan yang direkayasa untuk hiburan yang akan dinikmati oleh manusia hampir di seluruh belahan dunia melalui TV.
Garapan Peter Weir ini terlihat seperti fantasi mewah pada tahun 1998, menceritakan cerminan realitas kala ini. Yang lebih mencengangkan lagi adalah bagaimana film ini mendokumentasikan dan menyiarkan setiap aspek duniawi dari kehidupan kita secara online.
Pemikiran besar dari Stanley Kubrick benar-benar di luar dugaan pada saat itu. Ia menempatkan teknologi baru disalah satu filmnya, yang terbilang cukup mengada-ada kala itu. Banyak prediksi akurat yang ditampilakan di film 2001: A Space Odyssey yang rilis pada 1968.
Banyak detail kecil yang digambarkan film ini tentang dunia pada masa depan, seperti hadirnya “NewsPad”. Teknologi yang dihadirkan dari penulis skenario Arthur C. Clarke, tampak seperti iPad yang ada pada saat ini. Padahal pada saat itu, teknologi seperti itu belum hadir, bahkan belum diciptakan oleh Steve Jobs.
Kemudian ada penggambaran film tentang pariwisata ruang angkasa. Angkutan luar angkasa komersial, pariwisata orbital, dan hotel ruang angkasa yang sekarang ini sedang dikembangkan oleh perusahaan swasta.
Bahkan gak lama lagi, manusia bisa merasakan bagaimana rasanya melakukan perjalanan luar angkasa. Dan film itu berhasil memprediksi jauh sebelum hal itu terwujud.
Philip K. Dick merupakan pengarang lainnya yang memiliki pemikiran yang jauh dari alam eksistensi semua orang, dan sutradara Steven Spielberg membawa cerita pendek tersebut ke layar lebar pada tahun 2002. Sebelum menggarapnya, ia berkonsultasi dengan tim futuris dan pemikir masa depan, seperti yang dilansir Wired.
Tom Cruise berakting menggunakan teknologi kelas tinggi pada tahun 2001. Namun sekarang ini, teknologi antarmuka pengguna berbasis gesture sudah bisa dinikmati dalam kehidupan kita.
Tom Hanks dan Meg Ryan berperan dalam film You’ve Got Mail pada tahun 1998. Kedua sejoli itu terlibat dalam kegelisahan dan keanehan yang unik dari interaksi romantis online.
You’ve Got Mail hadir pada saat semua orang masih mencari pasangan hidup dan persahabatan dengan budaya dan cara lama. Seperti bertemu di perpustakaan, tempat kerja, ataupun taman, dengan mengajak mereka berbicara satu sama lain.
Namun di film tersebut, sebuah cara baru hadir, dengan adanya aplikasi setara Tinder, seperti komunikasi digital anonim yang kala itu masih asing untuk mencari jodoh.
Dalam film Back to the Future II kamu akan menemukan jendela yang lebih jelas ke masa depan pada tahun 1989. Penulis skenario Bob Gale menghadirkan teknologi tinggi semacam headset proto-Google Glass / Oculus Rift VR, seperti yang digunakan di rumah McFly dalam film.
Ada juga iklan holografik yang terlihat di alun-alun kota, seperti tampilan teknologi 3-D.
Pada tahun 1983 Matthew Broderick berperan sebagai hacker (peretas) muda yang meretas super komputer militer dan memulai permainan Perang Global Thermonuclear, yang menimbulkan malapetaka dalam film WarGames.
Saat ini kita semua sudah akrab dengan bahaya peretasan, cyberwarfare, dan potensi gangguan cyber crime di luar sana, tetapi pada tahun 1983, fakta tersebut hanyalah sebuah fiksi ilmiah. WarGames menggambarkan sekilas tentang ramalan ketergantungan kita yang berlebihan pada teknologi dan kemajuan kecerdasan buatan.
Sumber: idntimes.com