7 Easter Egg Paling Menarik di Thunderbolts

Dalam salah satu adegan awal, Valentina de Fontaine menyebut bahwa mantan Presiden AS telah berubah menjadi Red Hulk, menghubungkan film ini langsung dengan Captain America: Brave New World. Referensi ini menunjukkan kesinambungan naratif dan memperkuat tema politik yang diusung.

Sosok Presiden yang dikenal sebagai Thaddeus “Thunderbolt” Ross menjadi pengingat kuat bahwa latar belakang tim ini juga bermuatan ideologis. Nama "Thunderbolts" yang disematkan pun seolah memiliki makna ganda antara nostalgia militer dan simbol perlawanan terhadap kekuasaan yang melampaui batas.

Alih-alih berasal dari Thaddeus Ross, nama "Thunderbolts" ternyata diambil dari tim sepak bola anak-anak milik Yelena Belova: West Chesapeake Bay Thunderbolts. Dalam momen mengharukan dan lucu, Red Guardian mengenang masa lalu Yelena sambil duduk di dalam limusin tua yang rusak.

Awalnya terdengar sebagai lelucon internal, nama itu perlahan diadopsi oleh seluruh tim hingga menjadi identitas resmi mereka. Ini memberi dimensi emosional baru pada kelompok yang selama ini dikaitkan dengan kekuatan militer atau politik, dan justru menekankan sisi personal serta akar kekeluargaan dalam tim.

Meskipun tidak menampilkan banyak cameo besar, Thunderbolts tetap menghidupkan semesta Marvel lewat sebutan-sebutan penting. Nama Natasha Romanoff sering disebut Yelena, menggarisbawahi luka emosional yang belum sembuh sejak kepergian sang Black Widow.

Sam Wilson alias Captain America juga menjadi bahan diskusi, terutama karena ketegangan yang muncul akibat pilihan Valentina membentuk tim tandingan. Bahkan Melina Vostokoff, ibu dari Yelena dan Natasha, disebut sebagai pengaruh penting dalam kehidupan karakter utama. Semua ini memperkaya film tanpa harus menghadirkan fisik para karakter lama.

Salah satu adegan aksi paling menarik adalah ketika Sentry mencengkeram lengan Winter Soldier, mencerminkan adegan legendaris Civil War saat Spider-Man menggenggam lengan logam Bucky dengan mudah.

Pengulangan visual ini bukan kebetulan melainkan Easter egg yang menunjukkan bagaimana ancaman baru kini lebih kuat dari sebelumnya. Jika Spider-Man bisa membuat Bucky kewalahan dulu, kini giliran Sentry yang melumpuhkan seluruh tim Thunderbolts.

Penggemar lama akan langsung menangkap paralel ini sebagai tanda akan superioritas kekuatan dan simbol runtuhnya dominasi Bucky.

Menariknya, Avengers Tower yang ikonik kini dimiliki oleh Valentina de Fontaine. Dulunya markas para pahlawan super, gedung ini menjadi latar pertempuran antara Thunderbolts melawan Sentry dan Void. Valentina bahkan duduk santai di bar seperti Tony Stark saat menghadapi Loki, menyindir masa lalu yang penuh heroisme.

Kini, tempat tersebut berubah menjadi medan konflik baru, sebuah simbol bahwa sejarah bisa berulang namun dalam bentuk yang berbeda. Ini memberi sinyal bahwa menara legendaris tersebut bisa saja menjadi rumah bagi generasi Avengers berikutnya, dengan nuansa yang jauh lebih kelam.

Salah satu kejutan besar adalah keterlibatan organisasi O.X.E. dalam eksperimen ilegal yang menciptakan Sentry. Penonton pertama kali diperkenalkan pada kelompok ini saat para anggota Thunderbolts hampir dibakar hidup-hidup dalam sebuah vault rahasia. Ketika plot berkembang, terungkap bahwa O.X.E. telah mengorbankan banyak nyawa demi proyek rahasia.

Yelena akhirnya menutupi skandal ini atas perintah Valentina, mengorbankan kebenaran demi kestabilan. Ini bukan hanya menambah kedalaman cerita, tapi juga menyoroti konflik moral yang dihadapi para anggota tim dalam memilih antara keadilan dan loyalitas.

Saat kredit akhir mulai bergulir, terdengar musik tema Avengers karya Alan Silvestri, melodi yang telah menjadi ikon global sejak film pertama Avengers tahun 2012. Pilihan ini bukan hanya nostalgia, tapi juga simbol perubahan identitas.

Ketika nama Thunderbolts berganti menjadi "Avengers" baru, skor ini menjadi jembatan antara era lama dan baru. Ini juga memicu konflik antara Sam Wilson dan Bucky Barnes, yang merasa nama Avengers telah disalahgunakan. Seperti pada Civil War, perpecahan ideologis tampaknya akan kembali menjadi tema besar di masa depan Marvel Cinematic Universe.