7 Series Mirip Game of Thrones yang Bikin Kamu Ketagihan!

Apabila kamu masih belum bisa move on dari Westeros, House of the Dragon jadi serial wajib tonton kamu. Sebagai prequel resmi dari Game of Thrones, serial ini membawa kita kembali 200 tahun sebelum kisah Jon Snow dan Daenerys, tepat di masa kejayaan House Targaryen.

Alih-alih mengulang formula lama, House of the Dragon justru memperbaiki banyak hal yang dikritik fans di akhir Game of Thrones. Fokus cerita lebih intim, yang mencakup keluarga, ambisi, dan pengkhianatan di dalam darah Targaryen sendiri.

Intrik politiknya juga terasa lebih personal, dengan isu perebutan tahta dan peran perempuan kuat seperti Rhaenyra Targaryen yang semakin dominan.

Singkatnya, House of the Dragon harus ditonton jika kamu mencari serial dengan naga dan perebutan tahta selain Game of Thrones.

The Witcher merupakan serial Netflix yang diadaptasi dari novel legendaris Andrzej Sapkowski dan langsung jadi bahan obrolan hangat sejak season pertamanya rilis.

Tokoh utamanya, Geralt of Rivia, bukanlah tipe pahlawan yang bersinar seperi di negeri dongeng. Dia lebih mirip seperti Jaime Lannister di Game of Thrones, kadang tampak heroik, tapi di sisi lain juga dingin dan kejam.

Tetapi, serial ini juga sering memicu kontroversi soal kesetiaan adaptasinya. Ada yang bilang terlalu jauh dari bukunya, ada pula yang mengapresiasi keberanian Netflix membuat versinya sendiri.

Apapun pandanganmu, The Witcher tetap jadi rekomendasi serial fantasi epik seperti Game of Thrones yang tidak boleh dilewatkan.

Cerita utamanya berpusat pada ramalan kuno yang menghubungkan Geralt dengan Yennefer, serta Ciri. Nantinya, kamu bakal disuguhkan dengan monster, politik, sihir, dan ramalan bercampur jadi satu.

Vikings adalah serial dari History Channel yang mengisahkan tentang perjalanan Ragnar Lothbrok, dari yang tadinya hanya handal bercocok tanam, sampai ia menjelma jadi penakluk yang ditakuti seluruh Eropa.

Serial ini juga berhasil memadukan sejarah dengan mitologi Norse. Dimana, kita diperlihatkan dengan ritual sakral, dewa-dewa, hingga bayangan Valhalla yang terus menghantui para pejuang sebelum bertempur.

Tentu saja, bukan Viking namanya jika tidak ada elemen brutalnya. Pertempuran laut, pengkhianatan antar saudara, dan intrik politik internal membuat setiap episode-nya seru.

Ditambah, seri ini tidak berhenti di satu generasi saja. Serial ini bahkan melahirkan spin-off Vikings: Valhalla yang memperluas dunia Viking ke era baru.

The Last Kingdom merupakan salah satu serial yang berlatar pada masa Anglo-Saxon di Inggris, ketika bangsa Viking dan kerajaan-kerajaan kecil saling berebut wilayah serta kekuasaan.

Uhtred sendiri lahir sebagai bangsawan Saxon, tapi sejak kecil dibesarkan oleh Viking. Akibatnya, dia tumbuh dengan dua sisi budaya yang saling bertolak belakang.

Kondisi ini membuatnya sering berada di tengah konflik. Dilema moral yang diperlihatkan membuat ceritanya begitu menarik.

Bagi penggemar Game of Thrones, Uhtred bisa dikatakan mirip dengan Jon Snow, sosok yang terus berjuang untuk menemukan jati dirinya di tengah dunia yang keras.

Bedanya, The Last Kingdom lebih fokus pada keakuratan sejarah karena diadaptasi dari novel Bernard Cornwell yang begitu detail.

Selain itu, yang bikin serial ini begitu digemari adalah ending-nya. Berbeda dengan Game of Thrones yang menuai kontroversi di musim terakhir, The Last Kingdom justru menutup ceritanya dengan cara yang dianggap memuaskan oleh para penggemar.

Jadi, jika kamu mencari series yang mirip Game of Thrones, The Last Kingdom sangat kami rekomendasikan untuk kamu tonton!

Jika kamu penikmat film Romawi, dari judulnya saja sudah ketahuan bahwa Spartacus bakal mengangkat tema yang sangat dewasa.

Serial ini mengisahkan perjalanan seorang prajurit Thracia bernama Spartacus yang dikhianati oleh Romawi, dijadikan budak, lalu dipaksa bertarung sebagai gladiator.

Meski begitu, selain arena pertempuran, Spartacus juga menceritakan persahabatan, dan pemberontakan terbesar yang pernah mengguncang Kekaisaran Romawi.

Belum lagi keberanian Spartacus menampilkan elemen-elemen dewasa dan kekerasan tanpa adanya sensor membuatnya sama-sama berani seperi Game of Thrones.

Kalau kamu ingin menyaksikan series penuh intrik politik mirip Game of Thrones, tapi dengan intensitas pertempuran yang lebih vulgar dan dramatis, Spartacus memenuhi kriteria tersebut.

Sebelum ada Game of Thrones, HBO sebenarnya sudah lebih dulu bereksperimen dengan drama sejarah lewat Rome. Serial ini mungkin tidak sepanjang atau sebesar GoT, tapi seri ini berhasil meninggalkan jejak sebagai salah satu tontonan paling berkelas dari HBO.

Rome mengangkat kisah runtuhnya Republik Romawi menuju era kekaisaran, dengan berfokus pada dua prajurit sederhana, Lucius Vorenus dan Titus Pullo.

Dari sudut pandang mereka, kita dibawa menyaksikan bagaimana politik tingkat tinggi, seperi halnya dari Julius Caesar, Mark Antony, hingga Cleopatra, membentuk sejarah dunia.

Satu hal yang membuat Rome begitu istimewa adalah skala produksinya. HBO menggelontorkan budget besar untuk menghadirkan rekonstruksi kota Roma kuno yang megah, lengkap dengan kostum, arsitektur, dan detail keseharian rakyatnya.

Selain itu, karakter-karakter perempuan di serial ini juga kuat dan licik, mirip dengan sosok Cersei Lannister di Westeros.

Salah satunya adalah Atia, yang dengan segala manipulasi politiknya mampu mengendalikan banyak hal dari balik layar.

Sayangnya, Rome hanya bertahan dua musim sebelum dibatalkan karena biaya produksi yang terlalu tinggi. Meski begitu, banyak penggemar menilai serial ini sebagai pendahulu yang membuka jalan bagi lahirnya Game of Thrones.

Diadaptasi dari 14 novel karya Robert Jordan, The Wheel of Time dari Amazon Prime punya fondasi cerita yang sangat luas, lengkap dengan elemen sihir, ramalan kuno, hingga peperangan antar kekuatan besar.

Ceritanya berpusat pada pencarian Dragon Reborn, sosok yang diramalkan akan menyelamatkan atau justru menghancurkan dunia.

Premis ini terasa familiar bagi penggemar Westeros, mirip seperti legenda Prince That Was Promised yang jadi misteri di Game of Thrones.

Secara visual, The Wheel of Time benar-benar memanjakan mata. Efek sihir yang megah, lanskap dunia yang beragam, dan produksi yang ambisius menjadikannya salah satu tontonan fantasi modern dengan standar tinggi.

Meski beberapa kritik menyoroti pacing yang lambat di awal, banyak yang percaya serial ini punya potensi besar untuk berkembang, apalagi dengan panjangnya bahan cerita dari bukunya.

The Wheel of Time punya kompleksitas karakter dan sosial yang menarik untuk digali. Setiap tokoh punya konflik pribadi, rahasia, dan dilema moral yang membentuk perjalanan mereka.

Dengan skala cerita sebesar ini, seri ini jelas ditujukan untuk penggemar series epic fantasy yang mirip Game of Thrones.

1. Apa saja series mirip Game of Thrones yang paling direkomendasikan?
   Beberapa di antaranya adalah House of the Dragon, The Witcher, Vikings, The Last Kingdom, Spartacus, Rome, dan The Wheel of Time.

2. Apakah ada serial dengan naga dan perebutan tahta selain Game of Thrones?
   Ya, House of the Dragon adalah pilihan utama karena menampilkan naga sebagai bagian sentral dari konflik keluarga Targaryen.

3. Serial apa yang cocok jika suka intrik politik seperti di Westeros?
   Rome dan The Last Kingdom sangat cocok untuk penggemar intrik politik sejarah yang kompleks.

4. Apa alternatif terbaik jika mencari fantasi epik dengan ramalan besar?
   The Wheel of Time bisa jadi pilihan, dengan konsep Dragon Reborn yang mirip legenda Prince That Was Promised di Game of Thrones.

5. Mana serial sejarah yang paling brutal seperti Game of Thrones?
   Vikings dan Spartacus adalah dua serial paling brutal dengan pertempuran berdarah dan drama politik intens.