Daniel Dae Kim Dipilih Perankan Lord Ozai di Live-Action Avatar: The Last Airbender

Netflix membawa kabar terbaru dari proyek live-action Avatar: The Last Airbender, mereka mengonfirmasi jika aktor asal Amerika-Korea Daniel Dae Kim akan memerankan karakter Lord Ozai, ayah dari Zuko sekaligus musuh dari Aang.
Sesuai dengan karakternya dalam animasi, Lord Ozai dikenal dengan ketamakannya dan kekejamannya. Ia bahkan tega mengusir anaknya sendiri yang dianggap lemah, Zuko dikeluarkan dari istana dan hanya boleh kembali jika berhasil menangkap Avatar Aang.

Lord Ozai memiliki ambisi untuk menguasai Negara Air, Bumi, dan Udara dengan dalih sebagai takdirnya untuk menyelesaikan perang yang telah terjadi dan dimulai oleh nenek moyangnya.
Dengan masuknya Daniel Dae Kim sebagai Lord Ozai menambah daftar pemain yang telah dikonfirmasi akan turut serta dalam proyek live-action Avatar: The Last Airbender.
Sebelumnya diumumkan jika aktor muda Gordon Cormier, Kiawentiio, Ian Ousley, dan Dallas Liu akan memerankan karakter Aang, Katara, Sokka, dan Zuko.
Sebenarnya in bukanlah proyek pertama Daniel Dae Kim dalam Avatar, sebelumnya ia sempat mengisi suara sebagai Jenderal Fong baik dalam episode serial ataupun versi game nya.

Selain itu juga ia mengisi suara sebagai karakter Hiroshi Sato dalam serial animasi The Legend of Korra, yang merupakan sekuel dari animasi Avatar: The Last Airbender.
Sementara itu belum ada kabar pasti kapan serial live-action Avatar: The Last Airbender akan dirilis oleh Netflix. Sang kreatornya sendiri, Michael Dane DiMartino dan Bryan Konietzko sudah lebih dulu meninggalkan proek tersebut pada Agustus 2020 dengan alasan perbedaan visi.
“Saya akhirnya dapat memberi tahu Anda bahwa saya tidak lagi terlibat dengan proyek ini. Pada Juni lalu, setelah dua tahun proses pengembangan, Bryan Konietzko dan saya membuat keputusan sulit untuk berhenti dari produksi,” ungkap DiMartino dalam pernyataannya.
Meskipun begitu produksi live-action Avatar: The Last Airbender masih tetap melanjutkan produksi.
Banyak penggemar serial animasinya menanti remake live-action buatan Netflix ini karena sebelumnya remake film live-action yag dibuat pada tahun 2010 dianggap gagal total dan banyak mendapat kritikan.