Episode 5 penuh dengan kutipan sastra dan referensi Edgar Allan Poe, memperkuat tema emosional para tokoh.
Kembalinya Principal Williams terinspirasi dari film Vertigo, dengan momen rujukan lagu tema The Addams Family yang ikonik.
Arc pertukaran tubuh antara Wednesday dan Enid menghadirkan adegan komedi terbaik, dengan makeup dan detail produksi yang menarik.
Serial Wednesday dikenal sebagai tayangan yang penuh detail tersembunyi. Hampir setiap adegan, kostum, atau dialog memiliki arti tertentu. Pada Wednesday Season 2 part 2, penonton kembali diajak menemukan berbagai “easter egg” yang disisipkan dengan rapi.
Ada yang berupa kutipan sastra, ada yang menjadi penghormatan terhadap film klasik, hingga pilihan teknis produksi yang menarik untuk diperhatikan.
Berikut adalah tujuh kelompok easter egg paling menonjol dalam Wednesday Season 2 Part 2.
Episode 5 dibuka dengan Wednesday yang sedang membaca Macbeth. Karya Shakespeare ini bercerita tentang ramalan, ambisi, dan kehancuran, yang jelas paralel dengan kisah Isaac yang terobsesi menyelamatkan adiknya.
Gomez kemudian menyisipkan kutipan dari Hamlet sebagai pengingat bahwa luka lama tidak mudah disembuhkan. Tidak hanya itu, kemeja Wednesday menampilkan teks dari cerita Edgar Allan Poe, The Pit and the Pendulum.
Seluruh detail ini membangun pola, Shakespeare menghadirkan tragedi, sementara Poe memberi nuansa horor psikologis. Referensi ini memperkuat tema emosional yang dialami para tokoh.
Kembalinya Principal Williams menjadi kejutan besar. Penampilannya terinspirasi langsung dari karakter Kim Novak dalam film Vertigo, yang memang membahas tema obsesif dan kendal yang sama seperti hubungan Williams dengan Wednesday.
Ada pula momen ketika Wednesday terbangun dari koma setelah mendengar dua kali jentikan jari. Itu adalah rujukan langsung pada lagu tema The Addams Family yang ikonik.
Selain itu, pencahayaan dan sudut kamera dalam adegan Williams dibuat berbeda, sehingga menimbulkan kesan bahwa karakter tersebut selalu menyimpan misteri sejak awal.
Arc pertukaran tubuh antara Wednesday dan Enid menghadirkan beberapa adegan komedi terbaik di musim ini. Emma Myers, pemeran Enid, disebut baru mengetahui plot twist tersebut di tahap akhir, sehingga ekspresi bingungnya dalam beberapa adegan terasa lebih alami.
Dari sisi produksi, makeup juga memiliki peran penting. Bintik alergi di wajah Jenna Ortega membutuhkan waktu berjam-jam untuk dipasang setiap hari. Adegan paling mengejutkan tentu saat Wednesday terjebak di tubuh Enid, yang membuat suasana serial terasa benar-benar berbeda.
Selain itu, Morticia terungkap diam-diam menulis novel romansa dengan nama pena Barbara Ginde, yang ternyata merupakan nama istri pertama Charles Addams, pencipta asli keluarga Addams.
Transformasi Isaac menjadi “hidup” terjadi perlahan dan hampir tidak disadari penonton, namun ada satu detail penting: lengan kanannya tidak pernah bergerak. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatannya baru lengkap ketika Thing hadir.
Kemudian terungkap bahwa Thing dulunya adalah bagian tubuh Isaac. Alih-alih mengurangi misteri, fakta ini justru menambah kedalaman cerita. Bahkan, terungkap bahwa Morticia yang memutus tangan itu untuk menyelamatkan cinta dan kesetiaan Gomez.
Dengan begitu, Thing bukan sekadar karakter tambahan, melainkan simbol kasih sayang Gomez yang hidup. Adegan ketika Thing menyerang Isaac pun terasa lebih bermakna, bukan hanya sekadar momen aksi.
Beberapa adegan penting ternyata dibuat tanpa bantuan efek komputer. Adegan bawah air di episode 7, misalnya, benar-benar dilakukan dalam tangki besar berisi perenang profesional.
Adegan lain yang patut diperhatikan adalah saat Agnes berbicara dengan Enid tanpa sekalipun berkedip hingga titik penerimaan dirinya, sebuah keputusan akting kecil yang memberi dampak besar.
Tarian Enid dan Agnes juga dilatih sendiri oleh Emma Myers dan Eve Templeton tanpa pemeran pengganti. Hasilnya adalah koreografi yang tampak kacau di layar, namun sebenarnya tersusun dengan sangat rapi.
Pertarungan klimaks di menara jam penuh dengan rujukan pada film klasik. Tangga spiral, jebakan pintu atas, serta cara Morticia dan Wednesday menghadapi musuh jelas terinspirasi dari Batman (1989), salah satu film karya Tim Burton.
Selain itu, adegan pengejaran di selokan bersama Tyler memiliki nuansa Alien. Permainan cahaya, bayangan, dan suasana hening membuat adegan tersebut terasa mencekam.
Referensi ini menunjukkan bahwa serial Wednesday juga berfungsi sebagai penghormatan pada film-film yang membentuk gaya visualnya.
Di akhir musim, penonton diperkenalkan dengan Aunt Ophelia yang tampil dengan rambut pirang dan bunga di kepala, mirip dengan versi tahun 1960-an. Meskipun Wednesday belum pernah melihatnya, pengenalan itu terasa langsung dekat.
Petunjuk tentang Aunt Ophelia sebenarnya sudah muncul sejak awal, gagak yang membuka dan menutup musim, mata Lurch yang berkabut selalu diikuti kawanan burung, hingga lukisan Xavier tentang gagak dengan bunga putih.
Semua itu menandakan bahwa Aunt Ophelia sudah mengawasi sejak lama. Pesan di dinding di akhir bukanlah ancaman, melainkan peringatan bahwa garis keturunan Addams sedang terancam. Hal ini menjadi jembatan yang jelas menuju konflik lebih besar di musim ketiga.
