Simak Ending DOTA 2: Dragon's Blood Book 3 Ini!

Apakah kamu bingung dengan ending DOTA ini? Dalam artikel ini akan dijelaskan kesimpulan dari adegan terakhir DOTA 2: Dragon’s Blood Book 3.
Dalam book 3 (musim 3) Dota: Dragon’s Blood, para karakter harus berdamai dengan dunia versi barunya dan berusaha untuk menghidupkan kembali yang asli. DOTA 2 ini telah rilis streaming nya di Netflix.
Berikut ending DOTA 2 yang Seru

Setelah peristiwa book 2, Slyrak memasuki Foulfell untuk menghadapi Terrorblade sendiri, memulai sebuah pertempuran besar dengan pasukannya dan dua roh Eldwurm, yang kalah dari Slyrak.
Kemudian, Terrrorblade mengambil alih pikiran Drysi dan melawan The Invoker, tetapi yang terakhir lah yang berhasil mengakalinya.
Dia menjangkau Davion, Mirana, dan yang lainnya untuk melakukan pertempuran ke Terrorblade di Foulfell.
Sementara itu, dia hanya ingin bertarung sendirian dan hanya ingin Mirana membawanya ke sana, mereka bersama dengan Davion yang berisi 5 roh Eldwurm yang dimiliki The Invoker.
Selemene mencoba untuk membawa Fymryn di bawah kendalinya, tetapi dia menyerang balik dan mengambil Percikan darinya, yang pada dasarnya menjadi Mene, mantan dewi bulan.
Saat mereka mencapai Foulfell, semua orang, kecuali The Invoker terjebak dalam bayangan penyesalan terdalam mereka.
Terrorblade melawannya dan memojokkannya. Invoker memanggil Mene dan memanggil Fymryn, yang bergabung dalam pertempuran. Davion berubah dan melawan Terrorblade tetapi tampaknya dikalahkan.
Davion, di ambang kematiannya, membuat Terrorblade lengah dan menghancurkannya, tetapi dirinya sendiri mati.
Invoker mengungkapkan warna aslinya dengan memanfaatkan roh dan menggunakan The Forge untuk menciptakan dunia baru tempat Filomena hidup.
BACA JUGA : Karakter Cewek COD Mobile yang Jadi Favorit Gamer
Apa yang Terjadi pada Mene dan Mirana di Ending DOTA 2?

Mirana, yang masih terjebak di luar angkasa saat dirinya menemui ajalnya, diselamatkan oleh Mene. Mirana berniat membunuh The Invoker atas semua perbuatannya.
Namun, Mene memohon padanya untuk tidak memilih jalan ini, karena dia telah melakukan hal yang sama sebelumnya dan menyadari kesalahannya.
Dia menyarankan dalam ending DOTA ini bahwa satu-satunya jalan keluar dari situasi ini adalah Worldwurm yaitu Mirana nya sendiri.
Mengapa The Invoker Mengubah Keputusannya pada Ending DOTA 2?

Davion berubah dan melawan The Invoker tetapi tidak berhasil, hampir mati dalam prosesnya.
Filomena memutuskan untuk berbicara dengan ayahnya secara langsung untuk membujuknya.
Dia mengungkapkan bahwa dia sebenarnya juga belum sembuh dari The Rot di dunia ini. Penyakit itu adalah bagian dari dirinya dan tidak bisa dihilangkan begitu saja.
Invoker mengaku bahwa dia selalu mengetahui kebenaran di dalam hatinya tetapi hanya menginginkan lebih banyak waktu dengan putrinya.
Inilah akhirnya ending DOTA: Dragon’s Blood Book 3 yang seru tersebut.
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan Mobile Legends, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!