Don, anak yang di dalam tubuh besarnya hingga mendapat julukan “Jumbo”, tersembunyi sosok anak dengan mimpi besar dan hati yang luar biasa hangat.
Sang karakter utama dalam film JUMBO ini bukan sekadar anak pendiam yang hidup dalam bayang-bayang masa lalu—dia adalah pejuang kecil yang berani menembus rasa takut demi mewujudkan impian.
Apa saja yang bisa dipelajari dari Don? Yuk kita simak 7 fakta menariknya di sinI!
SPOILER ALERT!
Don sering diejek karena tubuhnya yang besar dan geraknya yang lambat. Meskipun sering dianggap lamban, Don ternyata adalah anak yang cepat belajar.
Sebut saja saat persiapan pentas, Don memiliki suara yang fals. Namun saat waktunya pentas, ia bisa bernyanyi dengan memukau penonton!
Don juga awalnya bingung dalam cara memakai radio yang bisa memanggil arwah, namun lambat laun, ia bisa menggunakannya, bahkan bisa berkomunikasi dengan orang tuanya walau hanya lewat suara.
Buku dongeng yang disayangi Don menjadi simbol yang bermakna dan saling bertolak belakang. Pada awalnya Don sangat protektif pada buku ini, membuatnya ia kekanakan dan susah move on dari kehilangan orang tuanya.
Namun seiring berjalannya cerita, ia tidak ragu mengorbankan bukunya untuk menyelamatkan sahabat-sahabatnya. Di sini menjadi tanda bahwa ia menerima kenyataan juga bisa move on dari kehilangan kedua orang tuanya.
Don kehilangan kedua orangtuanya dalam kecelakaan mobil. Sejak itu ia tinggal bersama Oma yang super sayang sama dia. Untungnya, Don juga punya dua sahabat setia: Nurman dan Mae. Mereka jadi support system yang bikin Don tetap kuat meski sering di-bully.
Sadarkah kamu bahwa Don tidak memiliki lubang telinga? Hal ini dikonfirmasi oleh sutradara film JUMBO sendiri yaitu Ryan Adriandhy.
Konon ini disengaja sebagai simbol bahwa Don adalah karakter yang tidak mau mendengar perkataan orang lain, sehingga membuat ia egois.
Ini diperdalam dari pesan yang disampaikan oleh sang nenek, "Jika kita ingin pandai bercerita, maka pandailah mendengar."
Prince Sean Calvin Poetiray menjadi pengisi suara dari Don. Film JUMBO ini menjadi debutnya di dunia akting.
Sutradara Ryan Adriandhy mengaku memilih Prince karena penampilannya menggemaskan dan bisa bernyanyi. Sekilas memang Prince terlihat seperti Don!
Prince sendiri adalah putra dari musisi berpengalaman Larry Poetiray.
Don tidak henti-hentinya menceritakan dongeng "Pulau Gelembung" buatan ayah dan ibunya. Sebagai pendongeng, Don awalnya menjadi penutur yang biasa saja.
Namun kesempatan untuk pentas tidak ia sia-siakan. Bersama temannya Mae, Nurman, dan Meri, ia menceritakan kisah yang sama namun dengan tata panggung dan akting yang apik!
Setiap karakter penting di JUMBO memiliki dualisme baik dan jahat, begitu juga dengan Don. Sebagai tokoh utama kita melihat keceriaan dan kreativitas dari Don.
Namun, ia juga ada sisi buruknya, di mana, ia tidak mau mendengar teman-temannya, dan juga ada sifat egois yang hampir meruntuhkan pertemanannya.