Muncul di Peacemaker, Ini Dia 7 Fakta Menarik Tentang Earth X di DC Comics

Earth-X pertama kali muncul di komik Justice League of America #107 pada tahun 1973, diciptakan oleh Len Wein dan Dick Dillin. Dunia ini dibuat untuk menjawab pertanyaan “bagaimana jika Nazi menang perang?”

Dalam cerita, Presiden Franklin D. Roosevelt meninggal lebih awal pada tahun 1944, membuat Amerika kehilangan arah. Akibatnya, proyek bom atom tertunda, sementara Jerman berhasil mengembangkan senjata canggih, termasuk sinar pengendali pikiran.

Dengan teknologi ini, Nazi menguasai dunia, termasuk Amerika. Bayangkan dunia di mana semua orang hidup di bawah kendali pikiran totaliter yang nantinya menjadi Earth-X.

Supervillain dari Earth-X adalah munculnya versi jahat dari para superhero terkenal DC, yang disebut The New Reichsmen. Pemimpinnya adalah Overman, versi Nazi dari Superman. Dalam realitas ini, bayi Kal-El tidak jatuh di Kansas, tapi di Cekoslowakia dan ditemukan oleh pasukan Nazi.

Ia dibesarkan untuk percaya bahwa kekuasaan dan kemurnian ras adalah segalanya. Selain Overman, ada juga Brunhilde (versi Nazi dari Wonder Woman), Leatherwing (Batman), dan Underwaterman (Aquaman).

Mereka percaya sedang menciptakan dunia yang “sempurna,” padahal sebenarnya mereka membangun kekaisaran berdasarkan penderitaan dan pembunuhan massal. Overman jadi simbol menakutkan tentang bagaimana kekuatan besar tanpa moral bisa berubah jadi alat penindasan.

Walau dunia dikuasai Nazi, harapan belum sepenuhnya padam. Di Earth X, muncul kelompok pahlawan bernama Freedom Fighters yang dipimpin oleh Uncle Sam, sosok yang mewakili semangat perjuangan Amerika.

Ia bukan sekadar simbol patriotik, tapi benar-benar kekuatan hidup dari semangat kebebasan itu sendiri. Anggotanya termasuk Doll Man, Phantom Lady, Human Bomb, Black Condor, dan The Ray.

Mereka adalah satu-satunya yang kebal terhadap teknologi pengendali pikiran Nazi, dan terus melawan meski peluangnya kecil. Kisah mereka menunjukkan bahwa bahkan di dunia paling gelap, selalu ada orang yang berani melawan ketidakadilan.

Sebelum muncul di Peacemaker, Earth-X sudah diadaptasi ke layar lewat crossover Crisis on Earth-X pada tahun 2017 di serial Arrowverse (gabungan serial Arrow, The Flash, Supergirl, dan Legends of Tomorrow).

Dalam versi ini, para pahlawan dari Bumi utama harus melawan versi Nazi dari diri mereka sendiri. Ada Overgirl (Supergirl versi Nazi) dan Dark Arrow (versi jahat Oliver Queen).

Menariknya, motivasi mereka bukan untuk menaklukkan dunia, tapi demi menyelamatkan Overgirl yang sekarat karena radiasi.

Kisah ini menunjukkan bagaimana lingkungan dan cara dibesarkan bisa mengubah moral seseorang sepenuhnya dimana dua orang dengan kekuatan sama bisa jadi pahlawan atau monster, tergantung siapa yang mendidiknya.

Superhero di Earth-X ini bisa dikatakan migrasi karakter dari Quality Comics. Ini merupakan penerbit lama yang diambil alih oleh DC Comics.

Sebelum DC menggabungkan semua dunia dalam peristiwa besar Crisis on Infinite Earths, karakter-karakter dari Quality Comics awalnya hidup di dua dunia berbeda: Earth-Quality dan Earth-X.

Menurut Official Crisis on Infinite Earths Crossover Index, karakter-karakter seperti The Ray, Doll Man, dan Phantom Lady berasal dari Earth-Quality sebelum akhirnya kisah mereka berpindah ke Earth X.

Ini menunjukkan bagaimana Earth X menjadi wadah bagi berbagai karakter lama yang akhirnya dipersatukan dalam satu realitas.

Salah satu tokoh paling mengerikan dari Earth-X adalah Overman, versi Nazi dari Superman. Di dunia ini, bayi Kal-El tidak jatuh di Kansas, tapi di Cekoslowakia, dan dibesarkan oleh pasukan Nazi. Ia tumbuh sebagai simbol kekuatan dan kesucian ras Arya.

Overman percaya bahwa tindakannya untuk “menyucikan” dunia adalah hal yang benar, padahal ia membantu membangun sistem penuh kekejaman. Ia menjadi cermin gelap dari Superman, yang menunjukkan apa jadinya jika kekuatan besar dibesarkan tanpa nilai kemanusiaan.

Dalam Peacemaker Season 2, Chris Smith alias Peacemaker masuk ke dunia yang ia kira sempurna. Ayahnya baik, saudaranya hidup, dan semuanya damai. Tapi ternyata, dunia itu adalah Earth X. Semua orang di sana berkulit putih, dan bendera Amerika memiliki simbol swastika.

Saat temannya Adebayo berjalan di lingkungan itu, orang-orang langsung menyerangnya karena dianggap “berbeda”. Momen ini memperlihatkan bahwa dunia yang tampak sempurna bisa saja dibangun di atas kebencian dan penindasan.