Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
6 Fakta Good Boy, Film Horor Unik dari Perspektif Anjing
Dok. Good Boy

Intinya sih...

  • Film horor Good Boy menggunakan perspektif anjing sebagai kisah utamanya, menciptakan pengalaman baru di genre horor.

  • Cerita film ini mengikuti kisah anjing bernama Indy yang berusaha melindungi tuannya dari entitas jahat, menampilkan kesetiaan hewan terhadap manusia.

  • Indy, pemeran utama dalam film tersebut, adalah peliharaan pribadi sutradara Ben Leonberg sendiri dan tidak ada efek CGI dalam produksi film ini.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Good Boy (2025) adalah film horor unik yang menggunakan perspektif anjing sebagai kisah utamanya. Tak mengherankan, kalau film tersebut kini menjadi perbincangan di kalangan pecinta genre horor di tanah air.

In Article GGWP_.png


1. Apa Itu Film Good Boy?

Dok. Good Boy

Good Boy adalah film horor berdurasi 72 menit yang disutradarai oleh Ben Leonberg. Film ini mencuri perhatian penonton karena konsepnya yang unik — seluruh cerita dilihat dari sudut pandang seekor anjing.

Alih-alih menghadirkan jump scare berlebihan, film ini membangun ketegangan melalui visual dan suara yang hanya bisa dirasakan dari perspektif hewan peliharaan.

Dengan gaya sinematografi yang tidak biasa, Good Boy sukses menghadirkan pengalaman baru di genre horor. Tak heran jika film ini menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta film eksperimental dan penikmat kisah menegangkan.

2. Menggunakan Perspektif Anjing di dalam Filmnya

Dok. Good Boy

Film ini mengikuti kisah seekor anjing golden retriever bernama Indy, peliharaan kesayangan seorang pria bernama Todd. Setelah kematian anggota keluarganya, Todd dan Indy pindah ke rumah tua di pedesaan untuk memulai hidup baru.

Namun, rumah tersebut menyimpan rahasia kelam. Dari sudut pandang Indy, penonton disuguhkan berbagai tanda bahaya — mulai dari suara aneh, bayangan misterius, hingga kehadiran roh jahat. Indy berusaha memperingatkan Todd melalui perilakunya, namun sang pemilik justru mulai berubah.

Seiring waktu, Indy menyadari bahwa Todd telah dirasuki kekuatan gelap. Dalam keputusasaan, anjing setia ini berjuang untuk melindungi tuannya dari entitas jahat yang perlahan ingin merenggut nyawa mereka.

Cerita ini bukan hanya tentang horor, tapi juga tentang kesetiaan seekor hewan terhadap manusia yang dicintainya.

Keunikan utama Good Boy terletak pada penggunaan point of view (POV) dari seekor anjing. Sebagian film diambil dari ketinggian tubuh Indy, membuat penonton melihat dunia dari sudut pandang seekor hewan.

Efeknya sungguh luar biasa — penonton seolah ikut merasakan ketakutan, kebingungan, dan kewaspadaan yang dialami Indy.

Banyak adegan memperlihatkan sudut kosong, suara samar, dan tatapan fokus Indy ke arah sesuatu yang tak terlihat. Teknik ini sukses menciptakan suasana mencekam tanpa harus menunjukkan wujud hantu secara eksplisit.

3. Pemeran Anjing Adalah Peliharaan Sang Sutradara

Dok. Good Boy

Fakta menarik lainnya, Indy bukan anjing terlatih film profesional. Ia adalah peliharaan pribadi sutradara Ben Leonberg sendiri.

Keputusan ini membuat ekspresi dan tingkah laku Indy terasa lebih alami dan emosional.

Indy menampilkan ketulusan khas hewan peliharaan yang membuat penonton merasa terhubung secara emosional. Tidak ada akting buatan atau manipulasi ekspresi melalui efek digital. Semua momen, dari tatapan takut hingga tindakan heroik Indy, terasa jujur dan menyentuh.

4. Tanpa CGI dan Proses Syuting Selama Tiga Tahun

Dok. Good Boy

Proses produksi Good Boy bukan hal yang mudah. Syutingnya memakan waktu hingga tiga tahun penuh dengan total lebih dari 400 hari pengambilan gambar.

Semuanya dilakukan tanpa bantuan CGI (Computer-Generated Imagery). Tim produksi benar-benar menyesuaikan dengan kondisi Indy — jika anjingnya lelah, syuting akan ditunda. Mereka menggunakan camilan, mainan, atau suara untuk mengarahkan gerakan dan ekspresi sang anjing.

Keputusan ini terbukti berhasil. Penonton bisa merasakan keaslian setiap adegan karena semuanya dilakukan secara nyata, bukan manipulasi komputer. Hasilnya adalah film dengan nuansa natural dan emosional.

5. Film Independen Berdurasi Singkat tapi Intens

Dok. Good Boy

Sebagai film independen, Good Boy memiliki durasi sekitar 72 menit — lebih pendek dibanding film horor komersial pada umumnya. Meski singkat, ceritanya terasa padat dan tidak bertele-tele.

Ben Leonberg memfokuskan narasi pada hubungan emosional antara Indy dan Todd tanpa perlu adegan tambahan yang tidak penting. Setiap menit diisi dengan ketegangan dan misteri, membuat penonton betah hingga akhir film.

6. Tanggal Rilis di Indonesia

Good Boy sudah tayang di bioskop Indonesia mulai 8 Oktober 2025. Dengan durasi yang singkat namun intens, film ini cocok untuk kamu yang mencari sensasi horor segar dan unik di akhir pekan.

Good Boy bukan sekadar film horor biasa. Karya ini memberikan potret kesetiaan, rasa takut, dan cinta yang dilihat dari perspektif seekor anjing.

Dengan teknik pengambilan gambar unik, proses syuting penuh kesabaran, dan tanpa efek CGI, film ini berhasil menghadirkan pengalaman sinematik yang orisinal, menegangkan, dan menyentuh hati.

Kalau kamu pencinta film horor yang bosan dengan formula lama, Good Boy jelas wajib masuk daftar tontonanmu bulan ini.

FAQ Film Good Boy (2025)

1. Siapa sutradara film Good Boy?

Film ini disutradarai oleh Ben Leonberg, yang juga menggunakan anjing peliharaannya sendiri sebagai pemeran utama.

2. Apa yang membuat Good Boy berbeda dari film horor lainnya?

Film ini sepenuhnya diambil dari sudut pandang seekor anjing, tanpa CGI, dan menampilkan kisah yang orisinal serta emosional.

3. Berapa durasi film Good Boy?

Durasi film ini adalah 72 menit.

4. Apakah film ini menggunakan efek visual komputer?

Tidak. Semua adegan dilakukan secara alami tanpa efek CGI sama sekali.

5. Kapan Good Boy tayang di Indonesia?

Film ini sudah tayang di bioskop Indonesia mulai 8 Oktober 2025.

Editorial Team