7 Fakta Film Karma yang Lagi Top 1 di Netflix

Karma berasal dari webtoon terkenal karya Choi Hee-seon yang telah memiliki banyak penggemar setia di Korea. Adaptasi ini mempertahankan nuansa gelap dan intens dari cerita aslinya, namun dengan sentuhan sinematik yang membuat kisahnya makin hidup.

Webtoon ini terkenal karena eksplorasi tema karma, dendam, dan keputusan yang menghantui. Versi dramanya pun memperluas kedalaman emosi karakter, menjadikan kisahnya lebih tragis dan menggugah.

Bagi penggemar webtoon, serial ini terasa seperti versi nyata dari halaman demi halaman yang dulu mereka baca.

Lee Il-hyung, yang dikenal lewat film-film thriller sebelumnya, duduk di bangku penulis sekaligus sutradara untuk serial ini. Keahliannya dalam menciptakan ketegangan dan suasana mencekam sangat terasa di setiap episode Karma.

Alur yang tidak terduga, karakter yang kompleks, dan visual kelam membuat penonton terus terpaku. Lee Il-hyung memadukan teknik narasi non-linear dan atmosfer gelap untuk menyoroti sisi tergelap manusia, membuat drama ini lebih dari sekadar cerita kriminal biasa.

Karma diperkuat oleh para bintang besar seperti Park Hae-soo (Squid Game), Shin Min-a (Hometown Cha-Cha-Cha), hingga Lee Kwang-soo (Running Man). Setiap aktor memerankan karakter dengan trauma dan motivasi yang dalam, menciptakan dinamika yang emosional dan penuh ketegangan.

Akting mereka berhasil membuat penonton merasa seolah ikut terseret dalam pusaran konflik yang menghancurkan hidup tiap karakter. Chemistry di antara mereka juga menjadi salah satu daya tarik utama serial ini.

Cerita Karma mengupas bagaimana keputusan buruk yang diambil seseorang bisa memicu efek domino yang menghancurkan kehidupan banyak orang.

Enam karakter utama terhubung lewat kejadian kelam yang tak mereka duga. Dari kesepakatan gelap, trauma masa kecil, hingga tekanan ekonomi dan ketidakadilan, semua membawa mereka ke jalan kehancuran.

Serial ini mempertanyakan batas antara korban dan pelaku, serta bagaimana karma bekerja dalam lingkaran kehidupan mereka.

Tak hanya mengandalkan adegan kriminal, Karma menyelami sisi psikologis setiap karakter. Penonton diajak masuk ke dalam pikiran dan konflik batin mereka, memperlihatkan bagaimana tekanan dan rasa bersalah bisa mengubah seseorang.

Drama ini juga menyajikan suasana tegang tanpa harus mengandalkan kekerasan berlebihan, menjadikannya lebih cerdas dan menghantui. Setiap episode menyimpan kejutan dan membuat penonton terus bertanya: siapa sebenarnya yang paling bersalah?

Aktor papan atas Kim Nam-gil tampil spesial dalam serial ini sebagai Yoon Jeong-min. Meskipun hanya cameo, kehadirannya jadi momen yang mencuri perhatian.

Karakter misterius yang ia perankan menyimpan peran penting dalam membentuk jalan cerita. Banyak penonton yang berspekulasi bahwa kemunculannya bisa membuka potensi cerita lanjutan atau spin-off. Bagi penggemar Kim Nam-gil, ini adalah kejutan manis di tengah alur cerita yang penuh ketegangan.

Hanya dalam satu hari setelah rilis, Karma langsung masuk daftar Top 10 Netflix di berbagai negara dan menduduki posisi nomor satu di Korea Selatan.

Review positif dari penonton dan kritikus membanjiri media sosial, menyebut serial ini sebagai salah satu thriller Korea terbaik tahun ini. Alur cerita yang kuat, kualitas produksi yang tinggi, dan isu-isu sosial yang relevan membuat Karma bukan sekadar hiburan, tapi juga bahan refleksi.

Tak heran jika serial ini terus naik daun sejak debutnya.