5 Film Indonesia Adaptasi Komik yang Gagal di Pasaran, Apa Alasannya?

Film Indonesia adaptasi komik yang gagal ini dapat menjadi pembelajaran bahwa menggarap film adaptasi komik atau webtoon bukanlah perkara mudah.
Salah satu alasannya adalah karena film itu sudah memiliki fanbase dari komik/webtoon yang menaruh ekspektasi tinggi terhadap adaptasinya.
Mereka menuntut totalitas dan akurasi terhadap film tersebut, karena ingin melihat cerita favorit mereka di layar lebar.
Namun sayangnya, kealpaan dari studio film dan kru produksi, serta faktor eksternal yang sulit diantisipasi, membuat film adaptasi komik ini gagal di pasaran.
Berikut ini adalah beberapa film Indonesia adaptasi komik yang gagal karena beberapa alasan penting.
Film Indonesia adaptasi komik yang gagal
5. Virgo and The Sparklings (2023)

Film ini gagal di pasaran karena promosi yang kurang efektif dan kurangnya ekspektasi penonton terhadap film ini akibat kasus yang menimpa Adhisty Zara.
Meskipun jadi bagian dari Jagat Sinema Bumilangit, film ini tidak mampu menarik perhatian penonton luas karena karakternya yang masih kurang dikenal.
4. Sri Asih (2022)

Meskipun film ini merupakan bagian dari proyek besar Jagat Sinema Bumilangit, namun film ini gagal menarik penonton sebanyak Gundala.
Selain alur cerita yang terlalu kompleks dan karakter yang kurang berkembang, penundaan jadwal tayang juga berpengaruh terhadap jumlah penonton.
3. Eggnoid: Cinta & Portal Waktu (2019)

Film ini gagal di pasaran karena alur cerita yang kurang jelas dan konflik yang kurang menggugah.
Meskipun memiliki premis menarik, eksekusi film ini kurang memadai dan terasa berbeda dengan webtoon original-nya.
2. Terlalu Tampan (2019)

Meskipun film ini diangkat dari webtoon hits, namun film ini gagal menarik perhatian penonton luas.
Alasan utamanya adalah karena cerita yang kurang menarik dan karakter yang kurang berkembang.
1. A Business Proposal (2025)

A Business Proposal versi Indonesia menghadapi ancaman boikot dari penggemar webtoon aslinya karena aktor Abidzar Al-Ghifari mengaku tidak membaca webtoon tersebut.
Sikap Abidzar yang kurang mampu merangkul fans ini berimbas pada film-nya yang hanya mampu menarik 7 ribu penonton di minggu pertamanya.