Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" Dapat Penghargaan Internasional

Industri perfilman Indonesia patut berbangga diri, baru saja film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas mendapatkan penghargaan internasional di ajang Festival Film Locarno 2021.

Film yang meiliki judul Bahasa Inggris Vengeance is Mine, All Others Pay Cash ini mendapatkan hadiah Golden Leopard  sebagai film terbaik mengalahkan film hebat lainnya yang menjadi saingannya, salah satunya film garapan Ethan Hawke berjudul Zeros and Ones.

Golden Leopard merupakan hadiah utama dari sesi kompetisi internasional (Concorso Internazionale) di ajang Festival Film Locarno. Pada acara ini juga menjadi penayangan perdana dari film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.

Sumber: Kompas.com

Dalam siaran persnya. Edwin sebagai sutradara mengungkapkan bahwa kemenangannya ini bukan hanya untuk dirinya melainkan untuk harapan dan cita-cita sineas film di masa depan.

“Penghargaan Golden Leopard ini adalah kemenangan untuk cinta kita semua terhadap segala pengalaman sinema yang sudah pernah kita alami, juga untuk segala cita-cita, harapan kita semua atas bentuk-bentuk sinema yang akan datang, yang liar belum tertebak mau ke mana arahnya,” ungkapnya.

Edwin menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan Golden Leopard, penghargaan tertinggi di Festival Film Locarno. Sineas film lain yang pernah mendapatkannya di antaranya ada Stanley Kubrick, Mike Leigh, Jafar Panahi, dan Jim Jarmusch.

Festival Film Locarno sendiri telah digelar sejak tahun 1946 dan rutin digelar di Locarno, Swiss. Festival ini cukup disegani di kancah internasional dan tahun ini merupakan tahun ke-74 nya.

Sedangkan film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menjadi film panjang pertama setelah 5 tahun yang mendapatkan penghargaan dari luar negeri.

Film ini mengisahkan karakter Ajo Kawir yang diperankan oleh Marthino Lio, ia seorang petarung yang tak takut pada apapun termasuk kematian. Namun dibalik keberaniannya ia menutupi kenyataan kondisi tubuhnya yang bisa mencoreng imej kejantanannya.

Sumber: CNNindonesia

Lalu ia bertemu dengan seorang petarung wanita tangguh bernama Iteung (Ladya Cheryl), wanita ini mampu membuatnya babak belur dan Ajo Kawir pun jatuh cinta padanya.

Selain itu juga ada Reza Rahardian yang berperan sebagai Budi Baik, Ratu Felisha sebagai Jelita, dan Sal Priadi sebagai Tokek.

Bahkan ulasan para kritikus juga sangat baik terkait film ini, salah satunya yang disebutkan oleh Jay Weisseberg bahwa film ini mampu mengkritisi budaya beracun yang menekankan kejantanan seorang lelaki.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us