Beberapa Hal Paling Brutal di Kingdom Ashin of the North

Kingdom Ashin of the North akhirnya sudah resmi dirilis. Di sini kita diajak untuk mengetahui asal usul wabah zombie yang menimpa Joseon dan mengenai siapa yang bertanggung jawab terhadap wabah ini. Bisa dibilang, ini adalah prekuel dan menjadi episode yang sangat berpengaruh dalam kelangsungan cerita di Kingdom musim selanjutnya.
Di Kingdom Ashin of the North, sama seperti serialnya yaitu memiliki beberapa hal paling brutal. Penasaran apa saja hal paling brutal tersebut? Berikut ulasan lengkapnya!
Pembantaian Zombie Harimau

Manusia saja yang menjadi zombie sudah mengerikan, di Kingdom Ashin kita akan diperlihatkan bagaimana ngerinya jika harimau yang menjadi zombie. Harimau ini benar-benar diperlihatkan sangat agresif, tidak kenal ampun, dan sangat cepat.
Mereka membantai orang-orang Joseon ketika melakukan perburuan di wilayah Pyesa-gun. Bagi yang tidak kuat dengan darah dan adegan gore, sebaiknya kalian mempersiapkan diri kalian melihat adegan yang satu ini.
Penyerbuan Suku Jurchen Pajeowi

Di adu domba oleh petinggi Joseon demi menghindari peperangan, akhirnya suku Jurchen Pajeowi melakukan pembantaian terhadap suku Jurchen lainnya yang merupakan suku dari keluarga Ashin. Meski tidak diperlihatkan dengan durasi yang lama, penyerbuan ini sudah cukup membuat kita merinding.
Suku Jurchen Pajeowi tidak hanya membantai orang dewasa secara brutal, tapi juga membantai anak-anak, hingga lansia. Mereka kemudian menggantung korban pembantaian ini di tiang-tiang wilayah tersebut. Adegan yang tentu saja sangat brutal dilihat oleh mata.
Adegan Panah Brutal Ashin

Ashin diperlihatkan sebagai sosok yang tajam, fokus, dan berbahaya. Ya, dia memiliki keahlian menggunakan panah sehingga menghancurkan camp tentara Joseon bukan hal sulit baginya, apalagi dia menggunakan tentara zombie sebagai senjatanya.
Setiap panah yang ditembakan Ashin akan mengenai targetnya secara brutal. Entah terkena kepala, leher, atau kaki, aksi panahannya ini selalu berakhir brutal. Bahkan ketika targetnya mengumpat di tempat yang sempit, Ashin tetap bisa membidik kepalanya.
Lewat adegan ini seakan-akan kita diperlihatkan bahwa tidak ada tempat yang aman ketika Ashin beraksi.