EKSKLUSIF: Kalis Mardiasih Antusias dengan Perilisan Film Seni Memahami Kekasih

Penulis dan aktivis Muslim Kalis Mardiasih mengaku antusias dengan film Seni Memahami Kekasih yang akan segera rilis di bulan September 2024.
Pasangan dari penulis Agus Mulyadi sang penulis buku yang diadaptasi menjadi film oleh IDN Pictures ini ikut terlibat dalam proses produksi filmnya.
Hal ini ditujukan agar kisah yang muncul di film hadir seakurat mungkin dengan cerita di buku serta pengalaman nyata Agus serta Kalis.
Seperti apa pengalaman seorang Kalis Mardiasih yang menyumbangkan insight-nya ke dalam film Seni Memahami Kekasih? Simak wawancara eksklusif dengan GGWP berikut ini.
Wawancara eksklusif Seni Memahami Kekasih bersama Kalis Mardiasih

Seperti apa bentuk keterlibatan mbak Kalis di film Seni Memahami Kekasih?
Waktu lagi nulis cerita, mas Bagus Bramanti (penulis skenario) mengadakan beberapa sesi untuk mendalami karakter Kalis dan Agus, dan juga cerita dalam konteks yang lebih luas.
Di buku itu, komedinya semuanya dari buku karena sebetulnya genre-nya komedi. Tapi namanya film itu butuh konflik, butuh cerita yang lebih solid.
Sehingga untuk mendalami karakter dan dapat ceritanya, kami dilibatkan dalam proses story development-nya.
Apakah mbak Kalis nervous karena cerita hidup bersama dengan mas Agus dijadikan film?
Iya. Nervous-nya itu karena ini klaimnya cerita-cerita yang biasa-biasa aja. Memangnya aad yang mau menonton cerita yang biasa?
Tapi kemudian pemikirannya dibalik bahwa kalau di Indonesia mayoritas orang-orangnya biasa-biasa aja.
Orang yang super tidak biasa itu 1% dari keseluruhan populasi, terus di level 2-nya 20% dari populasi. Berarti 80% orang di Indonesia itu common people.
Mereka yang waktu mudanya ngekos, terus lulus kuliah sambil cari kerja, sambil ada konflik percintaan dan mikirin keluarga. Ya, seperti itulah yang ada di cerita film ini.

Gimana rasanya melihat akting Elang El Gibran dan Febby Rastanty sebagai Agus dan Kalis di film?
Aku melihat respon orang-orang yang udah nonton (screening) kebanyakan memuji karena cara ketawanya dapet. (Bahasa) Jawa-nya juga terutama.
Kalau Febby tantangannya di bahasa Jawa, (tapi) dia sangat adaptif untuk menyesuaikan dengan pisuhan-pisuhan khas Pantura.
Tanpa ngasih spoiler, adegan mana yang bisa bikin flashback ke masa lalu?
Ada banyak, kan ini film kita jadi semuanya bikin terkesan. Aku ngerasa kayak, “Oh dulu aku ngelewatin masa-masa sulit kayak gini ya? Aku keren banget!”
Punya pesan-pesan buat penonton Seni Memahami Kekasih?
Buat kalian yang udah menikah, film ini ada biar kalian semakin mengeratkan hubungan dan mengingat banyak hal tentang apa yang sudah dilalui dan juga apa yang bisa direkatkan kembali di hubungan kalian.
Buat yang belum menikah, yang ragu untuk serius dengan pasangannya, film ini cocok banget untuk menjawab keresahan-keresahan khas cowok maupun khas cewek ketika mau seriusin hubungan.
Dan buat kalian yang masih sendiri, nggak masalah juga nonton film ini karena banyak hal yang bisa dipelajari dari relasi tokoh-tokoh di film ini, dan juga isu-isu sosial yang reflektif dan lebih luas dari sekedar percintaan.