Ada yang Mati Beku! Ini 5 Kematian Superhero DC yang Paling Kontroversial

Kalian para pengemar komik DC pasti mengetahui siapa The Atom. Merupakan karakter minoritas dari tas Tiongkon yang mampu menjadi superhero. Banyak fans DC yang kecewa ketika karakter Atom harus terbunuh ketika terlalu banyak karakter The Atom di alam semestannya.

Selain itu diceritakan pada komik Titans, dimana Deathsroke lah yang membunuh Atom secara sadis. Karena perlakuan DC yang membuat penonton kecewa. Akhirnya di akhir cerita komik Covergence karakter ini hidup dan diceritakan hingga sekarang.

Pada certia komik Justice League: Cry For Justice, kita diperlihatkan bagaimana Tasmania dinjak-injak yang membuat para fans tidak terima. Itu karena cerita tersebut hanya untuk membangun cerita Justice League ketika supervillain Promethues yang membunuh para anggota Global Guardians.

Bart Allen merupakan salah satu karakter yang pernah menjadi superhero Flash pada DC Comics. Alih-alih membuat karakter ini menjadi superhero yang kuat, DC malah mematikan karakter ini pada The Flash: The Fastest Man Alive karena banyaknya superhero Flash di Universnya.

Banyak para fans yang sangat kesal dan berpedapat bahwa komik The Flash: The Fastest Man Alive tidak layak untuk mereka baca karena kualitas gambar sangat buruk.

Kematian tersebut tidak disukai para fans karena DC menggambarkan kematian ini dengan sangat sadis. Dimana Green Lanter melihat jasad Alex didalam lemari es.

Setelah villan Prometheus berhasil menghancurkan Star City, Arsenal ayah dari Lian Harper, menemukan putrinya menjadi salah satu korban. Kematian karakter ini seharusnya tidak perlu ditampilkan. Karena karakter Lian sendiri tidak terlalu berperan didalam cerita.