Lima Aktor yang Mengalami Depresi Karena Pendalaman Karakter

Film The Shining (1980) menjadi salah satu film horor terbaik sepanjang masa, namun di balik layar film tersebut proses syuting yang dijalankan salah satu aktor justru membuatnya merasa depresi.

Shelley Duvall memerankan karakter Wendy Torrance, merasa terterkan dengan perlakuan sutradara film The Shining yaitu Stanley Kubrick.

Kabarnya Kubrick sangat tegas selama proses syuting dan ia membuat Duvall untuk melakukan salah satu adegan hingga 127 kali.

Duvail mengaku stres selama proses syuting hingga membuat kerontokan pada rambutnya.

Aktor yang terkenal dengan aksi-aksinya di film bergenre action ternyata pernah terlibat dalam sebuah film berjudul Interview with the Vampire yang dirilis pada tahun 1994 dan mendapatkan peran Louis de Pointe du Lac.

Untuk memerankan karakter vampirenya, Pitt harus selalu dirias pucat dan menggunakan lensa kotak agar karakter vampire nya semakin nyata.

Meskipun karakter yang diperankannya pada film ini tak melakukan banyak aksi seperti filmnya yang lain, justru membuat Pitt merasa depresi.

Karakter Louis dirasa tidak berwarna dan ia merasa tertekan untuk memerankannya. Apalagi ia harus menjalankan syuting selama enam bulan di tempat yang gelap.

Bahkan ia sempat ingin mundur namun karena harus membayar denda sebesar 40 juta USD, akhirnya ia bertahan dengan peran yang mebuatnya merasa tertekan tersebut.

Memerankan karakter seorang Yahudi pada jaman Nazi berkuasa, Adrien Brody harus mendalami rasa pedih yang dirasakan oleh Wladyslaw Szpilman pada film The Pianist (2002).

Untuk merasakan rasa pedih dan kesepiannya, ia sampai harus mengasingkan diri dari orang terdekatnya. Tak hanya itu ia juga harus menurunkan berat badannya sebanyak 14 kg dalam waktu enam minggu.

Segala usaha yang harus ia lakukan justru menjadikannya orang yang lebih mudah tersinggung hingga ia merasa depresi dan merasa hancur secara fisik.

Namun pengorbanannya tersebut terbayar saat Brody memenangkan penghargaan “Best Actor” pada gelaran Oscar 2003 karena perannya di The Pianist ini.

Peran Joker pada film The Dark Knight memang sangat membekas sekali di sepanjang sejarah DCEU. Heath Ledger benar-benar menampilkan penampilan yang menakjubkan dengan pendalamannya atas karakter villain ini.

Namun sayangnya Heath Ledger meninggal 6 bulan sebelum film ini dirilis. Penyebab kematiannya adalah karena overdosis dari obat yang diresepkan untuknya, namun banyak yang berspekulasi pendalaman karakternya sebagai Joker juga turut menjadi faktor atas kematiannya.

Hal ini didorong dengan adanya bukti diari pribadi dari Ledger yang menceritakan bahwa dirinya harus mengurung diri di sebuahkamar hotel selama sebulan untuk menemukan suara yang pas untuk karakter Joker nya.

Ia menuliskan inspirasi-inspirasi bagi dirinya untuk memerankan karakter Joker, tak hanya itu ia juga sempat menuliskan kata “bye bye” pada diarinya tersebut.

Untuk ikut serta pada film tentang perjalanan pendakian gunung, para aktor tentu harus siap secara fisik maupun mental. Terutama dengan medan syuting yang tak biasa.

Hal itu membuat Jake Gyllenhaal harus melalui beberapa latihan untuk memerankan karakternya Scott Fischer pada film Everest (2015). Salah satunya yaitu mengikuti stimulator ketinggian.

Melalui stimulator ini, ia dilatih untuk merasakan kondisi pada ketinggian 26.000 hingga 36.000 kaki.

Namun karena proses pelatihannya terlalu lama, Gyllenhaal dan aktor lainnya merasakan keanehan pada diri mereka masing-masing setelah proses pelatihan tersebut. Ia mengaku setelah tiga hari percobaan terebut ia merasa depresi.

Wah perlu diapresiasi segala usaha yang dilakukan aktor-aktor ini ya untuk mendalami peran mereka masing-masing. Mana menurut kalian yang paling ekstrem?