Kenapa Mayoritas Film Disney Kena Delay? Ternyata Ini Alasannya!
Sebuah hal mengejutkan datang dari Disney di mana mereka tiba-tiba menunda beberapa rilis film utama mereka pada 2022. Hal ini ternyata setelah diperiksa lebih lanjut ternyata ada hubungannya dengan masalah produksi.
2022 ditetapkan sebagai tahun yang berat bagi Marvel, tetapi Disney baru-baru ini menunda beberapa film MCU dan menghapus tanggal rilis untuk 2 film yang tidak disebutkan namanya. Di antara yang tertunda adalah Doctor Strange in the Multiverse of Madness dan Black Panther: Wakanda Forever yang sangat dinanti, yang masing-masing telah diundur menjadi 6 Mei dan 11 November 2022.
Seiring dengan gangguan rilis Marvel, tanggal rilis Indiana Jones 5 yang masih belum diberi judul telah dipindahkan hampir setahun penuh, dari 29 Juli 2022 menjadi 30 Juni 2023. Setelah pandemi COVID-19 menyebabkan kekacauan dalam jadwal rilis Disney 2020, mendorong keputusan sulit untuk menunda film seperti Black Widow, West Side Story (2021), dan Eternals.
Tentunya dibukanya bioskop membuat penonton berharap penundaan ini bisa dikurangi. Ada banyak kontroversi seputar model rilis uji coba VOD Disney, yang melihat film dirilis di Disney+ pada hari yang sama saat mereka berada di bioskop, sebuah eksperimen yang telah mereka coba di tahun 2021.
Meskipun demikian, pandemi telah menghantam box office dengan keras, dan dengan banyak film yang berkinerja buruk karena bioskop yang ditutup, mudah untuk mengasumsikan bahwa perubahan jadwal ini bermotivasi finansial.
Namun, menurut Variety, sumber di Disney mengatakan bahwa penjadwalan ulang massalnya adalah karena masalah yang melibatkan produksi, daripada kekhawatiran atas finansial mereka. Pasca produksi pada blockbuster besar sering kali terjadi dalam waktu yang lama.
Black Panther: Wakanda Forever saat ini masih dalam produksi, dan karena rangkaian rumit yang menghubungkan film dan acara TV dalam MCU, satu kemunduran dapat mengubah seluruh proyek.
Pandemi ini ternyata masih menyebabkan gangguan di Hollywood, baik itu terkait finansial maupun produksi. Di samping itu, ketegangan seputar ketidakpuasan atas kesepakatan IATSE yang baru dicapai mungkin telah memicu kekhawatiran bahwa para pekerja bisa mogok kerja.
Sumber: Screenrant
