Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
Netflix Hadirkan Ratu Ratu Queens: The Series, Lebih Dalam dari Versi Film
Dok. GGWP/Valya

Intinya sih...

  • Kembalinya Lucky Kuswandi sebagai sutradara membuat Ratu Ratu Queens: The Series menjadi proyek terpanjang dalam kariernya, dengan 51 hari syuting dan separuh pengambilan gambar dilakukan di New York.

  • Kedekatan Para Pemain seperti saudara di luar layar, membuat chemistry para pemain terbangun secara natural dan membuat setiap adegan terasa hidup.

  • Ratu Ratu Queens: The Series sudah tayang di Netflix Indonesia dan global pada hari ini, Jumat (12/09/2025), menampilkan cermin perjalanan hidup dan solidaritas perempuan dalam proses menemukan diri, membangun keluarga baru, dan menciptakan makna di negeri asing.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setelah kesuksesan Ali & Ratu Ratu Queens pada 2021, Netflix kembali bekerja sama dengan Palari Films menghadirkan serial orisinal terbaru bertajuk Ratu Ratu Queens: The Series.

Serial drama komedi ini berfokus pada kehidupan empat “ratu” — Party, Chinta, Ance, dan Biyah — jauh sebelum mereka bertemu Ali. Ceritanya mengupas bagaimana mereka tiba di Queens, alasan bertahan hidup, serta bagaimana persahabatan mereka tumbuh di tengah kehidupan diaspora di New York.

Empat aktris yang telah merebut hati penonton kembali memerankan karakter mereka: Nirina Zubir sebagai Party, Happy Salma sebagai Chinta, Tika Panggabean sebagai Ance, dan Asri Welas sebagai Biyah.

Serial ini menyajikan kisah lebih mendalam, menggali latar belakang karakter, dan menghadirkan konflik emosional baru. Menurut produser Muhammad Zaidy (Eddy), ide untuk menyoroti keempat karakter ini sebenarnya sudah ada bahkan sebelum film dibuat.

“Bahkan sebelum Ali & Ratu Ratu Queens jadi film, keempat karakter ini sudah ada. Tapi dalam proses pengembangannya cerita kemudian lebih condong ke Ali. Setelah filmnya tayang, banyak orang yang bertanya tentang para perempuan ini—bagaimana mereka bertemu dan seperti apa kehidupan mereka. Itu sebabnya kami ingin memberi mereka ruang yang lebih luas lewat serial ini,” ujar Eddy.

1. Kembalinya Lucky Kuswandi di Kursi Sutradara

Dok. GGWP/Valya

Ratu Ratu Queens: The Series menjadi serial pertama Palari Films, dengan tantangan produksi setara membuat tiga film sekaligus. Eddy mengaku memilih Lucky Kuswandi sebagai sutradara adalah keputusan tepat karena ketepatannya dalam menangani visi kreatif.

“Dia tahu persis apa yang dia mau, dan selalu memikirkan segala sesuatunya dengan matang. Ini membuat proses syuting jadi lebih cepat dan lancar,” jelas Eddy.

Palari juga menggandeng penulis Andri Cung yang menghadirkan perspektif segar lewat latar belakangnya sebagai imigran. Lucky menyebut kerja sama ini membuat cerita lebih emosional namun tetap hangat dan penuh humor.

“Dia cerdas, jeli, dan berani. Leluconnya berakar pada kehidupan sehari-hari, tapi tetap punya kedalaman emosional,” kata Eddy.

Lucky mengaku kembali menyutradarai serial ini terasa seperti melanjutkan percakapan yang belum selesai.

“Mereka unik, kuat, penuh kehidupan, dan sayang sekali kalau waktu mereka di layar dibatasi. Saya selalu tertarik mengangkat cerita perempuan, terutama mereka yang berusia 30-an dan 40-an, yang jarang mendapat sorotan di layar kita,” ujarnya.

Produksi ini juga menjadi proyek terpanjang dalam kariernya, dengan 51 hari syuting dan separuh pengambilan gambar dilakukan di New York.

2. Kedekatan Para Pemain

Dok. GGWP/Valya

Bagi Nirina Zubir, Happy Salma, Tika Panggabean, dan Asri Welas, keterlibatan mereka bukan sekadar proyek akting, melainkan perjalanan emosional.

“Begitu ditawari peran ini, saya langsung bilang ‘ya’. Karena kapan lagi ada cerita tentang perempuan imigran, dengan segala jatuh bangunnya, tapi tetap dibalut dengan kehangatan dan humor?” ujar Nirina.

Chemistry para pemain terbangun secara natural dan membuat setiap adegan terasa hidup.

Asri menambahkan, “Hal paling berkesan adalah ikatan kami. Kami bukan sekadar rekan kerja, tapi seperti saudara. Jadi saat ada adegan emosional rasanya mudah sekali untuk larut karena perasaan itu sudah tumbuh di luar kamera.”

Kedekatan itu bahkan berlanjut melalui grup WhatsApp khusus yang mereka buat sejak film pertama.

Happy Salma mengaku perannya di serial ini justru lebih menantang karena karakter Chinta kini dihadapkan pada perceraian dan pencarian ketenangan. Sementara Tika merasa karakter Ance sangat dekat dengan dirinya sehingga membuat aktingnya terasa jujur.

“Kadang kami saling menggoda, ‘Kamu tuh Ance banget ya!’ atau ‘Kamu tuh Chinta banget!’” ungkapnya sambil tertawa.

Bagi Lucky, inti serial ini adalah perjalanan para karakter yang membumi; Party yang berjuang mempertahankan apartemen, Chinta yang mencari pegangan hidup, Ance yang harus merelakan anaknya tumbuh dewasa, dan Biyah yang menyembunyikan luka di balik sifatnya yang ceria.

“Di permukaan mereka lucu, tapi di baliknya ada rasa sakit yang nyata. Saya percaya bahwa komedi selalu lahir dari rasa sakit—dan itu yang membuat serial ini unik: kita tidak menertawakan mereka, kita tertawa bersama mereka,” kata Lucky.

3. Ratu Ratu Queens: The Series Sudah Tayang di Netflix Hari Ini

Sumber: Netflix

Lebih dari sekadar drama komedi, Ratu Ratu Queens: The Series menjadi cermin perjalanan hidup dan solidaritas perempuan. Serial ini menunjukkan bahwa migrasi bukan hanya soal pindah tempat, tetapi juga proses menemukan diri, membangun keluarga baru, dan menciptakan makna di negeri asing.

Kini, Ratu Ratu Queens: The Series sudah tayang di Netflix Indonesia dan global pada hari ini, Jumat (12/09/2025). Dari pantauan GGWP, sudah ada 6 episode yang langsung bisa kamu saksikan dari serial ini.

Dengan latar New York yang dinamis, humor yang cerdas, dan karakter yang relatable, Ratu Ratu Queens: The Series siap membuat penonton tertawa, menangis, dan mungkin sedikit merenung tentang arti keluarga dan pilihan hidup. Bagi mereka yang merindukan cerita yang hangat sekaligus menggigit, serial ini bisa jadi tontonan wajib di Netflix.

Editorial Team